Suara.com - Sekretaris Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Pusat Muhammadiyah Fajar Riza Ul Haq, mengomentari masuknya Habib Rizieq Shihab sebagai salah satu ulama panutan kelas menengah di Indonesia. Hal itu merujuk survei yang dilakukan Alvara Research Center.
"Tampilnya Habib Rizieq sebagai salah satu tokoh panutan di kalangan kelas menengah Muslim, merefleksikan corak keberagamaan yang berpengaruh hari ini didominasi konservatisme dan eksklusivisme," kata Fajar di Jakarta, Senin (24/10/2017).
Dalam survei itu, ulama pertama yang menjadi rujukan kelas menengah di Indonesia adalah ustazah Mama Dedeh. Ia mendapat 25,3 persen suara dukungan responden.
Pada posisi kedua, terdapat nama Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym dengan dukungan 23,4 persen responden. Sementara posisi ketiga ditempati Rizieq Shihab dengan persentase dukungan sebesar 13,9 persen.
Fajar mengatakan, ketiga ulama panutan itu mengalahkan popularitas tokoh dari ormas Islam terbesar di Indonesia, yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
Menurutnya, hasil survei itu harus menjadi gambaran menyikapi kenyataan, bahwa kalangan profesional baik itu PNS, pegawai swasta, pegawai BUMN mulai menempatkan Rizieq sebagai sosok yang berpengaruh.
Karenanya, ia mengkhawatirkan survei itu menunjukkan bahwa pikiran dan perilaku kalangan profesional Muslim kekinian menuju konservatisme dan ekslusivisme.
Sebabnya, Rizieq yang juga seorang terdakwa kasus pornografi itu selalu mempromosikan jargon "NKRI Bersyariah" yang jelas tidak sejalan dengan konsensus nasional yang menyepakati Pancasila.
Baca Juga: Gara-gara Kartu Merah, Bonucci Batal Reuni dengan Juventus
Menurut Fajar, responden survei itu kekinian masih menjabat di tingkatan menengah. Tapi, dalam 5-10 tahun ke depan, bisa saja mereka merupakan pemimpin-pemimpin di suatu divisi atau pos-pos yang mempengaruhi kebijakan publik.
"Mereka kelas menengah yang 5-10 tahun lagi mereka bisa menjadi 'top leader' di bisnis, BUMN dan jabatan publik. Artinya, mereka akan menjadi kunci yang menelurkan kebijakan bepengaruh terhadap masa depan bangsa. Temuan ini tidak bisa dianggap remeh. Harus bisa menjadi salah satu alarm kita dalam kontestasi di tengah masyarakat. Itu bisa berujung pada implikasi politik yang mempengaruhi konsensus kebangsaan kita," jelasnya.
CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali, mengatakan, Rizieq muncul sebagai ulama panutan ketiga kelas menengah disebabkan popularitasnya terbilang tinggi.
“Rizieq terbantu popularitasnya karena kerap muncul di media konvensional, media daring dan media sosial. Ulama panutan itu mengalahkan ulama lain yang secara keilmuan tergolong sangat bagus,” terang Hasanuddin.
Ia mengatakan, survei itu mengambil sampel 1.200 responden di enam kota besar, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar.
Para responden merupakan profesional berusia 25-40 tahun dari kalangan pegawai negeri sipil, swasta dan profesional di badan usaha milik negara. Jajak pendapat dilakukan pada 10 September-5 Oktober 2017 melalui cara wawancara tatap muka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting