Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno menegaskan, menggusur pedagang kaki lima (PKL) bukan solusi untuk menjaga kerapihan daerah ibu kota.
"Itu bukan solusi. Bagi saya, solusinya adalah duduk bersama. Jangan berpretensi kita tahu semuanya," kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (26/10/2017).
Sandiaga mengatakan, dia dan Gubernur Anies Baseedan masih mengkaji data untuk mencari solusi yang tepat.
Termasuk juga mengenai persoalan PKL di kawasan Tanah Abang, yang kembali berjualan di pinggiran jalan. Mengenai hal ini, Sandiaga belum bisa memastikan bakal kembali membuka Blok G Tanah Abang seperti era Ahok-Djarot atau terdapat solusi lain.
"Terlalu dini untuk mengambil keputusan, kami kerja baru tujuh hari. Kami harus lihat datanya. Semua kebijakan itu harus berbasis data," tukasnya.
Menurutnya, mengkaji data sangat penting agar pemprov tak mengklaim sebagai pihak yang paling tahu mengenai solusi dari suatu persoalan.
Sandiaga mencontohkan, seorang PKL Taman Intan yang ia sebut namanya adalah Ibu Santosa, pernah mengadukan keuntungannya menurun karena pemprov memberi mereka kesempatan berjualan pada waktu-waktu sepi pelanggan.
"Jadi, selain data, kami juga harus ‘bawa’ praktisi, semua harus ‘bawa’ Jakarta Smart City, karena kami juga harus lihat pergerakan wisatawan di sana, karena rata-rata pake android. Kita akan lihat, ibu Santosa yang berdagang gitu. Kan semuanya tidak dagang kuliner, tapi ada yang berdagang baju juga. Jam 11 siapa yang mau beli baju, kita akan lihat," tandasnya.
Baca Juga: Anies-Sandi Diminta MUI Tak Malu Teruskan Program Pendahulunya
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kejati Banten Siap Jadi Mediator Polemik Penutupan Jalan Puspitek Serpong
-
HUT ke-80 TNI, Dasco: TNI Profesional dan Berkarakter Rakyat Jaminan Demokrasi
-
Finalisasi Perpres Tata Kelola MBG, Istana Pastikan Rampung Minggu Ini
-
Pengunjung HUT ke-80 TNI di Monas Membludak, Transjakarta Tambah 150 Armada
-
Penampakan Mobil Pengasuh Ponpes Al Khoziny usai Tertimpa Musala Roboh, Harganya Rp1 M?
-
DNA Dikirim ke Jakarta, Tim DVI Kerja Maraton Identifikasi 6 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny
-
Siapa Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem, Doktor Harvard dan Aktivis '66, Turun Gunung ke Pengadilan
-
Buka SPEKIX 2025, Mendagri: Ruang Merayakan Keberanian dan Kreativitas Anak Istimewa
-
Siapa Pengasuh Ponpes Al Khoziny? Publik Ramai-Ramai Tuntut Tanggung Jawab
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny, Prabowo Perintahkan Audit Total Bangunan Pesantren Se-Indonesia