Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disambangi perwakilan warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, korban penggusuran era lalu, Jumat (27/10/2017).
Warga Bukit Duri ke Balai Kota ingin tahu tindak lanjut Anies, setelah pemprov dinyatakan kalah oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, atas gugatan perwakilan kelompok (class action) mereka.
Seusai menemui warga, Anies sempat menceritakan seorang perwakilan warga yang datang itu, pernah terlibat perbincangan dengan dirinya sewaktu kampanye Pilkada 2017. Ketika itu, ibu tersebut memberikan Anies sehelai selendang.
Anies menceritakan, ketika dirinya berkampanye di Jalan Poncol, Kelurahan Bukit Duri, awal Januari 2017, ia diberikan kain gendongan dari warga bernama Sadiah (50).
Kain tersebut sebagai simbol Ibu Sadiah menggantungkan masa depan cucunya dan anak-anak Bukit Duri lainnya kepada Anies.
"Selendang itu diberikan dari ibu yang tadi datang dengan anaknya, ibu Sadiah," ujar Anies di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
"Saat itu, sambil diberikan, dia bilang 'Pak Anies ini selendang yang diberikan sering saya pakai untuk menggendong anak saya. Saya berikan selendang ini pada bapak. Tolong bapak gendong anak-anak kami di Jakarta’," tutur Anies menirukan perkataan Sadiah saat itu.
Anies menerangkan, selendang itu terus dibawa dan diletakan di mobil pribadinya, Toyota Innova berwarna hitam bernomor polisi B 2507 BKU.
Baca Juga: Menang Gugatan, Warga Bukit Duri Tagih Janji Anies-Sandi
"Saya bawa terus dan menjadi pengingat bagi saya. Ini adalah amanat dari seorang ibu di sebuah kampung yang telah menjadi puing-puing," tukasnya.
Dalam pertemuan tadi, Anies menerangkan ada warga yang bercerita tentang seorang bayi yang dilahirkan di atas puing-puing rumah korban gusuran pemprov era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Tadi, mereka cerita, ada seorang bayi yang dilahirkan di atas puing-puing dan diberi nama sipuing. Kami ingin pesan pada semua, bahwa kota ini harus menjadi kota yang manusiawi, yang memberikan kesempatan kepada semua," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO