Suara.com - Presiden Joko Widodo meminta para pengurus dan kader Partai Nasdem di tingkat dewan pengurus cabang (DPC) tingkat Kecamatan untuk mengawasi penggunaan dana desa yang tepat guna.
Jokowi ingin anggaran desa tahun 2018 yang naik menjadi Rp60 triliun diprioritaskan untuk pembangunan sarana dan prasarana masyarakat di Desa. Sehingga dapat membuka lapangan kerja yang luas.
"Saya minta semua kader Nasdem mengawasi ini, terutama yang tingkat DPC-DPC tolong diawasi itu (penggunaan dana desa). Ini tugas dari Presiden," kata Jokowi dalam sambutan membuka Rakernas partai Nasdem di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Mendengar pernyataan Jokowi tersebut, para peserta Rakernas langsung bersorak.
"Siap Pak," sorak hadiri dengan riuh tepuk tangan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan program anggaran dana desa sudah berjalan sejak awal Pemerintahan Jokowi-JK. Pada tahun pertama anggarannya sebesar Rp20 triliun, tahun kedua naik menjadi Rp40 triliun, dan tahun depan menjadi Rp60 triliun.
Namun selama dua tahun dikucurkannya dana desa, Jokowi mengaku saat dirinya kunjungan kerja ke daerah-daerah, masih banyak warga yang meminta lapangan pekerjaan. Maka dari itu dia meminta agar anggaran desa tahun depan lebih banyak digunakan untuk proyek padat karya.
"Tapi saya masih dengar di telinga dari masyarakat di desa-desa meminta diberi lapangan pekerjaan. Makanya tahun depan saya minta setengah dari dana desa itu untuk padat karya. Sehingga membuka lapangan pekerjaan lebih luas. Saya ingin uang lebih besar beredar di desa-desa seluruh Indonesia," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!