Suara.com - Setya Novanto, tersangka kasus dugaan korupsi proyek KTP elektronik, mengakui sebenarya sudah berencana datang ke kantor KPK setelah seharian dia menghilang, yakni pada hari Kamis (17/11/2017).
"Saya memang sudah niat untuk datang bersama-sama DPD 1 (Partai Golkar) jam 08.00 WIB," kata Novanto seusai menjalani pemeriksaan penyidik KPK di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (20/11/2017) dini hari.
Namun, lanjut Novanto, niat tersebut dia tunda lantaran dapat undangan wawancara di Metro TV. Tapi, saat dalam perjalan menuju studio stasiun televisi swasta nasional itu, mobil yang ditumpanginya tiba-tiba mengalami kecelakaan.
"Di luar dugaan, saya ada kecelakaan sehingga saya selain terluka, terluka berat dan juga di kaki, di tangan, dan juga di kepala masih memar, (maka harus dirawat)," ujar Novanto.
Meski demikian, Ketua Umum Partai Golkar itu mengakui tetap patuh pada proses hukum, sehingga ia bersedia untuk diperiksa dan ditahan pada Senin dini hari ini.
"Saya tetap mematuhi masalah hukum dan apapun saya tetap menghormati," ucap Novanto.
Untuk diketahui, pada hari yang sama saat kecelakaan, Novanto langsung dirawat di Rumah Sakit Medika Permata Hijau selama satu malam.
Selang sehari, Jumat (17/11), ia dipindahkan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Ia dirawat selama tiga hari di RSCM, yakni sampai Minggu (19/11) malam.
Baca Juga: Jadi Tahanan KPK, Setnov Minta Perlindungan Hukum dari Jokowi
Minggu malam sekitar pukul 23.30 WIB, Setnov dibawa ke gedung KPK untuk diperiksa dan langsung dijebloskan ke rumah tahanan.
Sebelumnya, KPK sempat melakukan upaya jemput paksa terhadap Ketua DPR di rumahnya, Jalan Wijaya XIII, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Rabu (15/11) malam. Tapi upaya KPK gagal lantaran dia tak ada dirumah.
Penjemputan paksa dilakukan sebab Novanto berkali-kali mangkir dari panggilan pemeriksaan penyidik KPK, baik sebagai saksi maupun sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!
-
Dikenal 'Licin!' Spesialis Pencuri Kotak Amal Masjid di Bekasi Kicep Usai Terpergok CCTV
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!