Suara.com - Partai yang berkuasa di pemerintahan Zimbabwe, (Zanu-PF) bersepakat menurunkan Presiden Robert Mugabe dari posisinya, menandakan berakhirnya kekuasaan Mugabe selama nyaris 4 dekade di negara ini.
Keputusan ini, seperti dilansir Anadolu Agency, Senin (20/11/2017), diambil sehari setelah jutaan masyarakat Zimbabwe turun ke jalan dan memaksa pria berusia nyaris seabad ini untuk segera mengundurkan diri dari kepresidenan.
Meski secara legal Mugabe masih merupakan presiden, nasibnya akan segera ditentukan pada Selasa ketika legislator diprediksi melakukan pemakzulan.
Kamis (16/11) pekan lalu, tentara Zimbabwe mengambil alih negara dan menempatkan Mugabe, istrinya, dan beberapa menteri terdekatnya sebagai tahanan rumah.
Sejumlah media mengatakan ini adakah kudeta, yang dibantah oleh pihak militer. Mereka mengaku tindakan militer ini dilakukan untuk melindungi Mugabe dan istrinya, Grace, dari "para kriminal yang berada di sekelilingnya".
Intervensi militer muncul setelah beberapa waktu lalu terjadi kerusuhan mengikuti keputusan partai pengusung Mugabe, Zanu-PF.
Pekan lalu, Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa dipecat di tengah perselisihan mengenai siapa yang akan menggantikan presiden berusia 93 tahun itu.
Baca Juga: Jutaan Bocah Suriah Kehilangan Hak-Hak Dasar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Bupati Jember: Mulai 2026 setiap triwulan OPD dievaluasi bersama DPRD
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa, Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti Dilaporkan ke Dewas KPK
-
Kasus Tudingan Ijazah Palsu Arsul Sani Masuk Babak Baru, Kini Ada Aduan Masuk ke MKD DPR RI
-
Menpar Kena 'Sentil' Komisi VII DPR, Proyek Lift Kaca di Pantai Kelingking Turut Disinggung
-
Waspada Game Online Terafiliasi Judol Ancam Generasi Muda, Aparat Didesak Bertindak Tegas
-
'Nanti Diedit-edit!' Arsul Sani Pamer Ijazah S3 Asli, Tapi Takut Difoto Wartawan
-
Seribu Keluarga Lulus Jadi PKH, Gubernur Ahmad Luthfi Dorong Kemandirian Warga
-
Apresiasi Kejujuran, KPK Undang 6 Siswa SD Penemu Ponsel untuk Podcast Antikorupsi
-
Dituduh Pakai Ijazah Palsu, Hakim MK Arsul Sani Buka Suara: Nanti Diedit-edit, Saya Pusing
-
Dituduh Palsu, Hakim MK Arsul Sani Pamerkan Ijazah Berikut Transkrip Nilainya: Ini yang Asli!