Suara.com - DPP Golkar memiliki tiga simulasi pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jawa Barat. Salahsatunya memasangkan Dedi Mulyadi dengan Ridwan Kamil.
"Kita sudah putuskan mendukung Dedy Mulyadi menjadi Gubenur atau wakil Gubenrur dengan tiga skenario atau opsi," kata Ketua Kordinator Pemenangan Pemilu Wilayah Indonesia 1 Golkar, Nusron Wahid di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (22/12/2017).
Simulasi yang pertama yaitu dengan membentuk koalisi bersama Partai Demokrat.
"Yaitu dengan dengan Deddy Mizwar. Gubernurnya siapa, Wagubnya siapa sedang dirundingkan," ujar Nusron.
Simulasi kedua adalah berkoalisi dengan Partai Nasdem, PKB, PPP Yaitu berpasangan dengan Ridwan Kamil.
"Dengan catatan, Wagubnya adalah Dedi Mulyadi," tutur Nuson.
Sedangkan simulasi ketiga adalah berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Namun, hingga kini belum mendapat calon wakil. Namun yang dilirik oleh Golkar yaitu kader PDIP Anton Charlian.
"Yang jelas kita DPP Partai Golkar memutuskan mengusung Dedi Mulyadi menjadi gubernur atau wakil gubernur," kata Nusron.
"Pokoknya begini. Kita sedang berkomunikasi dengan tiga kekuatan. Dengan Demokrat yaitu Deddy Mizwar. Dengan Nasdem, PKB, PPP yaitu Ridwan Kamil, yang ketiga DPDP. Dengan PDIP kita ada stok Anton Charlian. Kata kuncinya tetap Dedi Mulyadi," Nusron menambahkan
Baca Juga: Pesan Ridwan Kamil untuk Kemajuan Perempuan Indonesia
Menurut Nusron, semua simulasi itu dimungkin terjadi dan keputusannya akan segera diumumkan.
"Semua (simulasi) mungkin, politik semua mungkin, buat Jabar pasti ada kejutan-kejutan," ujar Nusron.
Nusron mengatakan pihaknya tidak ada waktu lagi untuk melakukan survei elektabilitas. Sebab itu, yang dilakukan hanya dalam bentuk simulasi.
Menurut Nusron, Dedi sebagai sosok yang hari ini digadang-gadang oleh Golkar sudah mengetahui simulasi yang dilakukan oleh DPP Golkar.
"Sudah (Dedi tahu). Pokonya simulasi mana yang dimungkinkan. Setiap hari kita komunikasikan, setiap saat," kata Nusron.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu