Suara.com - Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengaku belum menerima surat panggilan dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya untuk menjadi saksi kasus dugaan penggelapan sebidang tanah milik Erward Suryadjaja di Jalan Curug, Tangerang, pada tahun 2012.
Meski belum menerima surat panggilan per hari ini, Sandiaga mengatakan tim hukumnya akan melakukan koordinasi dengan Biro Hukum Pemprov DKI Jakarta.
"Sekarang harus melibatkan (biro hukum) Balai Kota juga. Siang atau sore ini akan kita klarifikasi," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (17/1/2018).
"Padaintinya ini kasus sama, saya sudah dilaporkan enam kali," Sandiaga menambahkan.
Ia menjelaskan, saat memasuki masa kampanye di Pilkada Jakarta 2017 lalu pernah mendatangi Polda Metro Jaya untuk memberikan klarifikasi.
"Saya sudah berikan keternagan sebelumnya waktu masa kampanye, lebih dari delapan kali," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Ade Ari mengatakan sudah mengirimkan surat panggilan kedua kepada Sandiaga. Sandiaga akan dimintai keterangannya, Kamis (18/1/2018) besok.
Sebagai warga negara yang baik, politikus Partai Gerindra ini memastikan akan memenuhi panggilan polisi.
"Saya pasti akan kooperatif, dan akan pastikan nggak ada yang ditutupi, semua (harus) terang benerang. Selama saya menjalani di dunia usaha dulu, selalu patuh dengan koridor hukum dan tata kelola yang baik," kata dia.
Baca Juga: Pekan Ini, Sandiaga Uno Bakal Diperiksa soal Kasus Tanah
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO