Wiranto kumpulkan Oesman Sapta Odang dan Daryatmo [suara.com/Dian Rosmala]
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang meninggalkan acara ulang tahun Megawati Soekarnoputri lebih dulu karena harus segera menemui Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto di Hotel The Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta.
"Saya baru diundang ini. Ini makanya saya keluar duluan," kata Oesman di Taman Ismail Marzuki, Selasa (23/1/2018).
Wiranto memanggil Oesman untuk membahas polemik di internal Hanura.
"Bukan dukung-dukungan nggak ya. Nggak ada dukung-dukungan dan nggak ada kubu-kubuan. Hanura itu cuma satu," katanya.
Pertemuan itu untuk mediasi. Sesampai di hotel, Oesman duduk di sebelah kanan Wiranto. Sedangkan Daryatmo duduk di sebelah kiri Wiranto.
Selain Oesman dan Daryatmo, hadir pula Sekretaris Jenderal Partai Hanura kubu Oesman, Harry Lotung Siregar, dan Wakil Ketua Umum DPP Harnura Gede Pasek Suardika. Ada juga sejumlah kader Hanura di ruangan tersebut.
Belum diketahui apa yang tengah dibicarakan dalam pertemuan itu. Pertemuan berlangsung secara tertutup dari sorotan media.
Partai Hanura pecah menjadi dua kubu, yakni kubu Oesman dan Daryatmo. Perpecahan dipicu setelah Sekretaris Jenderal Partai Hanura Sarifuddin Sudding mengkoordinir sejumlah Ketua DPP, DPD hingga DPC melakukan aksi mosi tidak percaya terhada Oesman.
Sudding cs kemudian menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa di Bambu Apus, Jakarta Selatan dan memilih Ketua Umum baru, yaitu Daryatmo. Sekaligus melakukan pemecatan terhadap Oesman.
Tidak mau kalah, Oesman juga mengkoordinir sejumlah Ketua DPP, DPD dan DPC yang masih setia pada dirinya. Pertemuan pun digelar hingga beberapa hari di Hotel Manttan, Kuningan, Jakarta Selatan.
Oesman juga melakukan pemecatan terhadap sejumlah petinggi Hanura yang dinilai berkhianat pada dirinya.
Oesman mengajukan kepengurusan baru ke Kementerian Hukum dan Ham, dan langsung menerima Surat Keputusan dari Kemenkumham.
Terjadi perpecahan di internal Hanura. Kubu Oesman dan kubu Daryatmo. Kubu Daryatmo membuat musyawarah nasional luar biasa di Bambu Apus, Jakarta Timur. [Nikolaus Tolen]
"Saya baru diundang ini. Ini makanya saya keluar duluan," kata Oesman di Taman Ismail Marzuki, Selasa (23/1/2018).
Wiranto memanggil Oesman untuk membahas polemik di internal Hanura.
"Bukan dukung-dukungan nggak ya. Nggak ada dukung-dukungan dan nggak ada kubu-kubuan. Hanura itu cuma satu," katanya.
Pertemuan itu untuk mediasi. Sesampai di hotel, Oesman duduk di sebelah kanan Wiranto. Sedangkan Daryatmo duduk di sebelah kiri Wiranto.
Selain Oesman dan Daryatmo, hadir pula Sekretaris Jenderal Partai Hanura kubu Oesman, Harry Lotung Siregar, dan Wakil Ketua Umum DPP Harnura Gede Pasek Suardika. Ada juga sejumlah kader Hanura di ruangan tersebut.
Belum diketahui apa yang tengah dibicarakan dalam pertemuan itu. Pertemuan berlangsung secara tertutup dari sorotan media.
Partai Hanura pecah menjadi dua kubu, yakni kubu Oesman dan Daryatmo. Perpecahan dipicu setelah Sekretaris Jenderal Partai Hanura Sarifuddin Sudding mengkoordinir sejumlah Ketua DPP, DPD hingga DPC melakukan aksi mosi tidak percaya terhada Oesman.
Sudding cs kemudian menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa di Bambu Apus, Jakarta Selatan dan memilih Ketua Umum baru, yaitu Daryatmo. Sekaligus melakukan pemecatan terhadap Oesman.
Tidak mau kalah, Oesman juga mengkoordinir sejumlah Ketua DPP, DPD dan DPC yang masih setia pada dirinya. Pertemuan pun digelar hingga beberapa hari di Hotel Manttan, Kuningan, Jakarta Selatan.
Oesman juga melakukan pemecatan terhadap sejumlah petinggi Hanura yang dinilai berkhianat pada dirinya.
Oesman mengajukan kepengurusan baru ke Kementerian Hukum dan Ham, dan langsung menerima Surat Keputusan dari Kemenkumham.
Terjadi perpecahan di internal Hanura. Kubu Oesman dan kubu Daryatmo. Kubu Daryatmo membuat musyawarah nasional luar biasa di Bambu Apus, Jakarta Timur. [Nikolaus Tolen]
Komentar
Berita Terkait
-
Politikus Partai Hanura Pemilik Tempat Karaoke Plus Prostitusi Ditahan
-
Buka Bersama Partai Hanura dengan Kepala Daerah, Gubernur Aceh Beberkan Cerita Saat Retret
-
Kampanye Akbar Pramono-Rano Tanpa Bendera PDI Perjuangan dan Hanura, Ada Apa?
-
Minta Masyarakat Hati-hati Pilih Gubernur Jakarta, Ketum Hanura: Saya Tahu Kelakuan Salah Satu Calon
-
Pramono-Rano Dapat Tambahan Dukungan Partai Hanura, RK-Suswono Didukung PKN
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Gubernur Riau Plesiran ke Inggris-Brasil Pakai Duit 'Jatah Preman', Mau ke Malaysia Keburu Diciduk
-
Soeharto Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional? Legislator Minta Penilaian Berimbang dan Komprehensif
-
Lewat 1x24 Jam Pasca-OTT, Dalih KPK Baru Umumkan Gubernur Riau Tersangka: Masalah Teknis, Bukan...
-
Bappenas Sebut Penerapan Manajemen Risiko Menjadi Arah Baru Dalam Tata Kelola Pembangunan Nasional
-
Adies Kadir Lolos Sanksi Etik MKD Dinilai Kabar Baik, Golkar: Konstituen di Dapil Pasti Ikut Senang
-
Bobby Nasution Apresiasi Kafilah Sumut Raih Peringkat Tujuh Nasional STQH di Kendari
-
Ribuan Personel Gabungan Jaga Demo Buruh di DPR! Polda Metro Jaya Akan Pastikan Tertib
-
Gak Punya Otak! ASN di Pasuruan Berkali-kali Cabuli Keponakan, Modusnya Begini
-
Hasil 'Jatah Preman' Rp2,25 M, Gubernur Riau Palak Anak Buah buat Pelesiran ke London hingga Brasil
-
Hari Ini Bergerak Geruduk DPR, Demo Buruh KASBI Bakal Dijaga Ketat 1.464 Aparat