Suara.com - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Pemerintah Arab Saudi telah membuka pendaftaran tentara untuk wanita. Kini wanita sudah bisa mendaftar dengan mengirimkan lamaran mulai minggu ini.
Kebijakan membuka peluang wanita menjadi tentara merupakan terobosan terbaru bagi kerajaan Arab Saudi. Informasi ini telah diumumkan sejak pekan lalu.
Wanita yang tertarik untuk menjadi tentara memiliki waktu sampai Kamis (1/3/2018) untuk menyerahkan aplikasi mereka sebagai bagian dari proses yang mencakup wawancara dan tes pribadi.
Menurut Direktorat Jenderal Keamanan Umum, pelamar harus warga negara Saudi yang dibesarkan di Arab Saudi, kecuali jika mereka bersama ayah mereka yang berada di luar negeri dalam tugas resmi.
Pemohon harus memegang setidaknya ijazah SMA atau yang setara, berumur antara 25 dan 35 tahun, dan setinggi 155 cm, dengan rasio berat badan terhadap tinggi badan yang baik.
Kandidat harus lulus tes penerimaan, wawancara pribadi dengan para ahli dan pemeriksaan kesehatan. Dia harus memiliki catatan perilaku yang baik dan tidak boleh menjadi pegawai pemerintah atau pernah bekerja di militer.
Dengan kondisi tersebut, pemohon tidak boleh menikah dengan orang non-Saudi, harus memiliki kartu identitas independen dan tinggal di wilayah yang sama dimana pekerjaan ditawarkan.
Dirjen Keamanan Umum mengatakan bahwa kandidat yang berhasil akan akan ditempatkan di Riyadh, Makkah, Madinah, Qaseem, Aseer, Al Baha dan Provinsi Timur.
Pada bulan Januari, Direktorat Jenderal Paspor mengumumkan bahwa, untuk pertama kalinya, akan merekrut 140 perempuan, namun pejabat terkejut menerima 107.000 aplikasi.
Baca Juga: Bersejarah, Jeddah Arab Saudi Kali Pertama Gelar Fashion Show
Menurut situs berita Saudi Sabq, pihak berwenang memeriksa semua aplikasi untuk memeriksa apakah kandidat memenuhi persyaratan yang tercantum dalam pengumuman tersebut.
Dirjen mengatakan bahwa kandidat harus berusia antara 25 dan 35 tahun, setidaknya memiliki ijazah SMA, dan secara fisik cocok untuk jabatan tersebut. Calon calon pendek juga harus lulus wawancara pribadi.
Penambahan status wanita di Arab Saudi dipromosikan sebagai bagian dari Visi 2030 yang diluncurkan oleh Putra Mahkota Mohammad Bin Salman.
Kebijakan putera mahkota Arab Saudi didukung anggota Dewan Syura dan media. Awal bulan ini, Anggota Dewan Syura Iqbal Darandari menyerukan agar menerapkan pelatihan wajib pada pria dan wanita Saudi sehingga semua warga Saudi dapat membela negara mereka.
"Saat ini wajib militer adalah keharusan nasional dan harus mencakup laki-laki dan perempuan," katanya.
"Wanita harus dilatih untuk melayani negara mereka dan membela diri dan tanah air mereka jika terjadi krisis, perang atau serangan di wilayah manapun," ujarnya.
Berita Terkait
-
7 Mobil Bekas Kecil untuk Wanita Selain Honda Brio, Si Mungil yang Tahan Banting dan Irit
-
Heboh Polisi Berpeci Catcalling Cewek Sepulang Pilates, Begini Pengakuan Korban!
-
Gila! Arab Saudi Bakal Bangun Stadion di Atas Pencakar Langit untuk Piala Dunia 2034
-
Pesawat Haji Tak Lagi Terbang Kosong? Begini Rencana Ambisius Pemerintah...
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah 50 Juta, Cocok untuk Wanita Pemula
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!
-
DPR Sibuk! 2 RUU Siap Ubah Wajah Indonesia: Single ID Number dan Revisi Sistem Pemilu
-
Bakal Jadi Partai atau Pindah ke PSI? Begini Rencana Projo
-
Whoosh Bikin Tekor Triliunan, Ekonom Curiga Proyek Salah Sasaran dan Ada 'Permainan' Markup