Suara.com - Menteri Sosial Idrus Marham menjanjikan membantu permasalahan kesejahteraan korban terorisme, penyintas, serta mantan narapidana terorisme. Sebab permasalahan penyintas dan mantan pelaku terorisme bagian dari bencana sosial.
"Kemensos akan menangani masalah ini, yang pertama adalah penanganan mendesak di Kemensos karena ini katagori bencana sosial," kata Idrus Marham dalam acara 'Silaturahmi Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Satukan NKRI)' di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2018).
Menurut dia bencana sosial merupakan bencana yang diakibatkan tindakan manusia seperti aksi terorisme. Maka dari itu Kemensos akan turut berperan penanganan para korban terorisme.
"Kami pastikan, yang korban kami bantu, jangan sampai ada korban tidak makan. Itu ada bansos," ujar dia.
Ada empat pencapaian dalam acara pertemuan para mantan napi terorisme dan korban terorisme tersebut.
Pertama, mantan pelaku terorisme dapat bersilaturahmi dengan penyitas. Kedua, mereka bisa satu sama lain.
Ketiga akan terjalin pemahaman yang sama, sehingga mereka saling tolong menolong. Keempat adalah eks napi terorisme dan para penyitas akan saling bergandengan untuk persatuan NKRI.
"Kami berharap pertemuan ini bukan hanya pertama dan kedua, tetapi pada tahapan ketiga dan keempat," kata dia.
Dia berharap, pertemuan antara penyitas dan eks pelaku terorisme ini mampu menjadi wadah untuk saling memaafkan atas peristiwa kelas masa lalu. Sehingga tak ada lagi dendam yang terpendam dari pihak korban.
Baca Juga: Ketika Ratusan Mantan Teroris Bertemu dengan Korbannya
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO