Suara.com - Dengan mengendarai motor barunya, Royal Enfield Bullet 350cc bergaya chopper kuning keemasan, Presiden Joko Widodo meninjau Program Padat Karya Tunai (PKT) Irigasi Kecil di Desa Pasir Suren, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, Minggu (8/4/2018).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang juga mengendarai motor modifikasi bergaya chopper berwarna merah tiba bersamaan untuk mendampingi Jokowi.
PKT Irigasi di Pelabuhan Ratu sendiri menjadi yang ke-11 yang dikunjungi Presiden Jokowi setelah sebelumnya meninjau 10 lokasi Padat Karya PUPR secara berturut-turut, mulai dari Tegal, Tasikmalaya, Lampung Selatan, Musi Banyuasin, Dharmasraya, Tanah Datar, Seram Bagian Barat, Gowa, Tabanan dan Cirebon.
Turut hadir pula mendampingi Presiden, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Dalam peninjauannya, Presiden Jokowi yang bergaya 'anak motor' menyusuri pematang sawah menuju lokasi pekerjaan dan berdialog dengan para petani.
Presiden kembali menegaskan program PKT bertujuan untuk mendistribusikan dana tunai langsung kepada masyarakat di desa dengan cara yang produktif (cash for work), sehingga daya beli dan konsumsi masyarakat menjadi naik.
"Di Provinsi Jawa Barat, total terdapat 711 lokasi PKT Irigasi yang total anggarannya sebesar Rp159 miliar, artinya uang sebesar itu akan beredar di seluruh desa yang ada di Jawa Barat," ungkap Jokowi.
Presiden mengatakan, program PKT di seluruh Kementerian akan diawasinya secara langsung dengan cara blusukan. Hal itu dilakukannya untuk memastikan seluruh PKT yang telah ditugaskan kepada masing-masing Kementerian berjalan maksimal.
"Dan paling penting masyarakat di desa mendapatkan pekerjaan karena program ini. Selalu saya tanyakan dibayar berapa, ingin memastikan gaji yang diterima tiap minggu," tutur Jokowi.
Baca Juga: Destinasi Petualangan Jadi Favorit di GTF 2018
Program Padat Karya melibatkan peran aktif masyarakat untuk membangun berbagai infrastruktur dasar seperti jalan produksi di sawah, peningkatan dan perbaikan saluran irigasi, dan bantuan stimulan rumah swadaya .
PKT irigasi kecil di Desa Pasir Suren merupakan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air (P3TGAI) di Ditjen Sumber Daya Air dengan pembuatan saluran irigasi kecil sepanjang 600 meter yang merupakan bagian daerah irigasi Cigobang dengan luas 125 ha.
Anggaran yang disediakan untuk PKT ini sebesar Rp225 juta dengan melibatkan 70 orang yang merupakan anggota Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Mulyatani 3 dengan masa kerja 50 hari
Para petani yang bekerja sebagai tukang mendapat upah Rp100 ribu per hari dan pekerja sebesar Rp80 ribu per hari yang dibayarkan setiap pekan dan telah memasuki hari ke empat pelaksanaan pekerjaan.
Tidak jauh dari lokasi, Kementerian PUPR melalui Ditjen Penyediaan Perumahan juga tengah melaksanakan PKT Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) berupa bedah rumah yang tidak layak huni untuk ditingkatkan menjadi layak huni.
Total anggaran BSPS di Desa Pasir Suren sebesar Rp705 juta untuk bedah rumah sebanyak 47 unit, dan dialokasikan sebagian sebesar Rp117,5 juta dari total anggaran tersebut untuk upah pekerja.
Tag
Berita Terkait
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Heboh Akun Instagram Tunjukkan Gaya Flexing Pejabat dan Keluarganya, Asal-Usulnya Dipertanyakan
-
Perubahan Dagu Iriana Jokowi Dulu dan Sekarang Disorot: Tajam ke Bawah Kayak Hukum Indonesia
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu