Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siraj menegaskan para kyai-kyai serta pengurus NU dilarang untuk mensalatkan koruptor. Sebab, sebelumnya beredar kesalahpahaman dengan fatwa NU tersebut.
Banyak yang mengira fatwa NU tersebut berlaku untuk semua umat Islam di Indonesia. Beredarnya fatwa tersebut sempat membuat kontroversi di tengah masyarakat.
"Yang tidak boleh mensalatkan itu pengurus NU kyai NU, orang islam meninggal harus disalatin tapi kalau koruptor jangan kyai yang salatin," kata Said saat ditemui di Hotel The Acacia, Kramat, Jakarta Pusat pada Sabtu (28/4/2018).
Ia pun mengatakan jenazah yang beragama muslim wajib disalatkan namun lebih baik oleh orang-orang di luar kyai NU.
"Tapi jenazah islam harus disalatin, (oleh) satpamnya, tukang kebunnya, supirnya. Kyai-kyai NU dan pengurus-pengurus NU jangan salatin," katanya.
Sebelumnya, PBNU memutuskan untuk mengeluarkan fatwa dalam Musyawarah Nasional Alim Ulama NU di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta pada 2002 silam.
Fatwa tersebut berisikan larangan bagi para ustad atau kyai untuk ikut mensalatkan jenazah koruptor. Fatwa tersebut dikeluarkan agar menimbulkan efek jera kepada koruptor.
Selain itu, pengeluaran fatwa tersebut pun berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang memerintahkan para sahabat mensalatkan jenazah seorang sahabat yang meninggal dalam perang Khaibar, namun Nabi sendiri tidak ikut mensalatkannya.
Baca Juga: Pilpres 2019, PBNU: Warga NU Dukung Cak Imin Jadi Wapres
Berita Terkait
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
Angelina Sondakh Peringatkan Koruptor: Hakim Akhirat Lebih Ngeri dari Hakim Dunia!
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Geger Korupsi Haji Seret Kader PBNU, KH Marzuki Mustamar: KPK Angkut Saja Siapapun yang Salah!
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
Terkini
-
Fakta-fakta Oknum Polisi Terlibat Jaringan Narkoba, Pernah Tuduh Kapolres Korupsi
-
115 Rumah di Tangerang Direnovasi, Menteri PKP Ara: Keluarganya Juga Harus Diberdayakan
-
Ketua DPD RI Tegaskan Perjuangan Ekologis Sebagai Martabat Bangsa di Hari Keadilan Ekologis Sedunia
-
Klaim Turunkan Kemacetan Jalan TB Simatupang, Pramono Pastikan GT Fatmawati 2 Gratis hingga Oktober
-
Mendagri Ajak KAHMI Jadi Motor Perubahan Menuju Indonesia Emas 2045
-
Fakta-fakta Yuda Prawira yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Pohon Aren
-
Presiden Trump Patok Rp1,6 Miliar untuk Biaya Visa Pekerja Khusus, Ini Alasannya
-
Sebulan 3 Kali Kecelakaan, Pramono Bakal Evaluasi Transjakarta
-
Ratusan Siswa Keracunan MBG di Banggai Kepulauan, 34 Masih dalam Perawatan
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Bisa Bangun Sport Tourism di Sumut Lewat Balap