Suara.com - Korda BEM Nasionalis Jakarta menggelar unjuk rasa di depan Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (4/5/2018).
Massa yang kompak mengenakan baju bertuliskan “Stop Politisasi Car Free Day”, menuntut Gubernur Jakarta Anies Baswedan ketat menerapkan Peraturan Gubernur Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day.
"Kami mendesak gubernur untuk menegakkan pergub itu. Seharusnya CFD menjadi wadah warga berolahraga dan berekspresi tanpa polusi udara. Setop politisasi car free day," ujar Koordinator aksi Tukul Widiyatmo dalam orasinya.
Tukul menyayangkan adanya pihak-pihak yang menyalahgunakan kegiatan CFD, untuk menggunakan kepentingan politik jelang tahun 2019.
Karenanya, massa menuntut Anies juga segera mengeluarkan kebijakan menyetop politisasi acara CFD.
"Kami menuntut gubernur mengambil kebijakan atas oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, seperti kasus terbaru (intimidasi massa berkaus 2019 Ganti Presiden terhadap relawan Jokowi),” terangnya.
Tak hanya itu, Tukul dalam orasinya juga mendesak Anies tidak diskriminatif soal larangan politisasi di CFD.
Hal ini menyusul beredarnya foto di media sosial, mengenai gerakan aksi deklarasi akbar relawan nasional #2019GantiPresiden, yang diinisiasi politikus Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera.
Aksi tersebut akan digelar pada Minggu (6/5) akhir pekan ini, di seputar Patung Kuda Arjuna Wiwaha pukul 09.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB.
Baca Juga: Satu Kasusnya Dihentikan, Habib Rizieq Belum Pasti Pulang
"Gubernur Anies jangan diskriminatif soal larangan politisasi CFD. Jangan karena dulu jadi ketua timses, Mardani kebal hukum dan berani melanggar pergub. Gubernur Anies harus berani melarang Mardani Ali Sera karena sudah memolitisasi CFD,” tuturnya.
Berita Terkait
-
Korban Perundungan Susi Ferawati Hari Ini Diperiksa Polda Metro
-
Survei: Jawa Barat Pilih Anies Jadi Cawapres Prabowo Subianto
-
Mendagri: Intimidasi Kelompok di Car Free Day Memalukan
-
Minta Bertemu, Sandiaga Beberkan Isi Pertemuan dengan Wapres JK
-
Jokowi Minta Anies Ganti Bus di Jakarta dengan Bus Listrik
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Presiden Naikkan Gaji Guru dan Dosen ASN, DPR Ingatkan Nasib Honorer Gajinya Masih Rp 300.000
-
DPR Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka Korupsi Haji: Kejahatan Merampas Hak Umat Beribadah!
-
KPK Bantah Intervensi dari Istana Gegara Belum Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji
-
Skandal DPRD Gorontalo: "Rampok Uang Negara" dan Selingkuh, Anggota PDIP Ini Langsung Dipecat!
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu