Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengakui sempat melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di salah satu masjid di kawasan Menteng, Jakarta, beberapa hari lalu.
Pertemuan ini diungkapkan Sandiaga diinisiasi oleh dirinya, setelah tidak mendapat banyak waktu untuk berkomunikasi saat mendampingi Wapres JK meninjau kesiapan venue-venue di Jakarta menghadapi Asian Games 2018, beberapa hari sebelumnya.
"Kemarin waktu lagi meninjau (venue) Asian Games saya enggak sempat (berkomunikasi banyak). Padat sekali (rangkaian acaranya). Tapi ada beberapa kesempatan di situ, saya minta ketemu akhirnya diberikan waktu kemarin—bertemu di salah satu masjid di kawasan Menteng," ujar Sandiaga di Balai Kota, Jakarta, Rabu (2/5/2018) malam.
Sandiaga membeberkan banyak yang dibahas dalam obrolan dengan Wapres JK.
Salah satunya terkait perkembangan selama enam bulan mendampingi Gubernur Jakarta DKI Anies Baswedan memimpin Ibu Kota Jakarta. Sandiaga juga menyampaikan perkembangan pertumbuhan ekonomi di Jakarta kepada Wapres JK.
"Pertama-tama, saya laporan dulu (kepada Pak JK) enam bulan sama Pak Anies, Alhamdulillah lancar. Dan dia tanya, 'nyaman enggak kerja sama Anies?'. Nyaman saya bilang, makasih kita dijodohin waktu itu. Kedua saya sampaikan kita fokus di ekonomi, lapangan kerja, menggenjot infrastruktur dan memastikan kesiapan Asian Games. Ketiga bahwa kita ingin pastikan harga-harga terjangkau," jelas Sandiaga.
Ketua Tim Pemenangan Pilpres Partai Gerindra ini juga menyampaikan kepada Wapres JK, bahwa dirinya mendapat mandat dari Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai kader Partai Gerindra.
Kalla, lanjut Sandiaga, pun berpesan kepada dirinya agar juga tetap bisa fokus memimpin Jakarta.
"Dia (JK) menyampaikan tentunya fokus di DKI, tapi Sandi ini kan juga kader dia bilang. Jadi itu enggak bisa ditinggal tugas itu, untuk membangun negeri dan saya lihat kamu yang paling bisa melakukan komunikasi dengan semua pihak dan pengalaman dulu di Pilkada DKI bicara dengan pimpinan-pimpinan partai politik yang lain," tutur Sandiaga mengulangi pembicaraan yang dilakukan Wapres JK kepadanya.
Baca Juga: Sandi Kaget Pak Tarno Korban Galian PAM Tak Dilindungi BPJS
"Jadi beliau (JK) sebagai tokoh senior bangsa sampaikan bahwa tujuan akhirnya ini kan demokrasi untuk membangun negeri, jadi komunikasi semuanya dibuka. Beliau mendukung Pak Jokowi, saya di tempat Pak Prabowo, tapi hubungannya baik dan berkomunikasi," sambungnya.
Di sisi lain, Sandiaga membantah pertemuannya dengan Wapres JK juga membahas calon wakil presiden ataupun koalisi partai di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
"Oh enggak ada. Enggak ada pembicaraan sama sekali ke arah cawapres atau pembicaraan tentang koalisi, tapi lebih ke arah komunikasi apa saja yang bisa kita perbaiki di bidang ekonomi. Pak JK sampaikan beberapa hal di bidang ekonomi yang sebetulnya menurut beliau sangat bisa dikerjakan kalau bangsa ini bersatu. Bangsa ini bisa menempatkan ekonomi sebagai agenda utama untuk pembangunan kita ke depan," kata Sandiaga.
Ketika ditanya apakah pertemuan dengan Wapres JK termasuk mendorong Anies maju menjadi cawapres dalam Pilpres 2019, Sandiaga enggan menjawab.
Namun, kata Sandiaga, Wapres JK berpesan tetap mengedepankan demokrasi untuk mencapai kesejahteraan negara dan masyarakat yang adil dan makmur.
"Intinya adalah satu bahwa demokrasi ini adalah forum terbaik kita menentukan kepemimpinan ke depan. Tapi jangan lupa bahwa demokrasi ini adalah alat kita untuk mencapai kesejahteraan negara dan masyarakat yang adil dan makmur. Dan itu ujungnya. Jangan terbalik itu bahwa ini ajang mencari kekuasaan, tapi ajang ini gagasan terbaik untuk membangun negeri ini," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
Pendidikan Widiyanti Putri vs Sandiaga Uno, Kinerja Jadi Menteri Pariwisata Dibandingkan
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya
-
Reshuffle Kabinet, Prabowo Lantik Menpora dan Menko Polkam Baru
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor