Suara.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon berpendapat pemerintah harus mengklarifikasi dan memberi penjelasan terkait lawatan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya ke Israel belum lama ini.
Meski dinyatakan sebagai kunjungan pribadi. Namun Fadli menilai, status anggota Watimpres melekat pada diri Gus Yahya. Sehingga pemerintah perlu memberikan klarifikasi dan penjelasan.
"Karena ini menyangkut politik luar negeri. Hakekat kepentingan politik kita, kepentingan nasional. Kepentingan nasional apa yang kita dapat dari ini (kepergian Gus Yahya ke Israel)? kecuali kegaduhan,” ujar Fadli di Masjid At-tiin, TMII, Jakarta Timur, Minggu (17/6/2018).
Pertemuan Gus Yahya dengan PM Israel, kata Fadli, sudah melukai perjuangan Palestina. Dan pihak Palestina pun yang seharusnya diperjuangkan merasa kecewa, bahkan mengutuk acara tersebut.
"Jadi menurut saya pemerintah harus bertanggung jawab karena bagaimana pun seorang anggota Watimpres adalah jabatan yang melekat," kata dia.
Ia menilai, apa yang dilakukan Yahya Staquf adalah satu pelanggaran terhadap semangat yang ada di konstitusi Indonesia yakni, bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
Karena itu, kata Fadli, masyarakat sangat menunggu menunggu penjelasan dan langkah-langkah dari pemerintah terkait hal ini.
"Juga UU yang terkait hubungan luar negeri. Karena kita juga mempunyai hubungan diplomatik bahkan di dalam paspor kita. Paspor diplomatik apalagi atau pun paspor hijau di situ tertulis tidak berlaku untuk negara yang tidak diakui di Israel," imbuh Fadli Zon.
Baca Juga: Kecam Aborsi Janin yang Cacat, Paus Fransiskus: seperti Nazi!
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Prabowo Setuju Rp5 Triliun untuk KAI Tambah Gerbong KRL Baru: untuk Rakyat Banyak Saya Tidak Ragu!
-
Hadapi Musim Hujan, Pramono Pastikan Banjir Jakarta Bisa Surut Kurang dari 24 Jam
-
Detik-detik Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Sleman: Tiga Orang Tewas
-
Soal Polemik Whoosh, Puan: Jangan Terjadi Kerugian Negara Berlarut-larut
-
Kena OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Masih Jalani Pemeriksaan di Gedung KPK
-
Penguasa Orba Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan, Puan Maharani Ungkit Rekam Jejak Soeharto, Mengapa?
-
Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
-
Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri
-
Jakarta Waspada! Inflasi Oktober Meroket: Harga Emas, Cabai, dan Beras Jadi Biang Kerok?
-
UAS Turun Gunung Luruskan Berita OTT Gubernur Riau: Itu yang Betul