Suara.com - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengajukan diri sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Presiden Joko Widodo dalam Pilpres 2019.
Niat itu diutarakan Samad dalam pembicaraan dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh di kantor DPP partai tersebut, Jakarta, Selasa (10/7/2018).
“Iya, kami berbicara ke arah sana (menjadi bakal cawapres Jokowi), tapi belum terlalu mengerucut,” kata Samad.
Namun, Samad tak mau disebut meminta bantuan dan dukungan dari Surya Paloh agar mendapat tiket bakal cawapres Jokowi. Dia mengaku menyampaikan gagasannya untuk pembangunan.
“Bukan minta bantuan, kami bertukar pengetahuan, bertukar sesuatu yang mungkin bisa dikerjasamakan. Tadi kami bicara tentang bagaimana pilpres dan (posisi bakal calon) wapres ke depan, apa yang harus dibangun," tuturnya.
Tapi, Samad tak berkeberatan kalau awak media, analis, maupun politikus lain mengartikulasikan pertemuan dirinya dengan Surya Paloh sebagai upaya dirinya meretas jalan berbicara dengan Jokowi.
"Tidak apa-apa kalau kesan itu, wajar saja. Kalau Anda menganggap itu, ya tak ada masalah," tutur dia.
Samad menyadari tak memiliki modal kuat secara finansial untuk maju sebagai kandidat cawapres, apalagi dirinya tak punya partai politik. Namun, Samad mengaku punya gagasan besar yang bisa menjadi modal dirinya untuk maju.
“Saya menawarkan gagasan besar, sebuah visi besar yang bisa dikerjasamakan,” tukasnya.
Baca Juga: Depresi Karena Diperkosa, Siswi Cantik Berjilbab Meninggal Dunia
Dia menyatakan sudah siap untuk maju sebagai cawapres dalam Pilpres 2019.
“Pastilah siap, sebagai warga negara di mana pun saya diminta oleh rakyat, maka itu jadi kewajiban. Kewajiban konstitusi kita, kalau Anda di sini atau masyarakat mngharapkan maju jadi presiden atau wakil presiden maka itu menjadi kewajiban saya,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina