Suara.com - Ketua Presidium Alumni 212 Aminudin tidak puas atas hasil ijtimak alias musyawarah GNPF Ulama mengenai calon presiden dan calon wakil presiden, yang ditawarkan kepada partai-partai politik oposan.
Bahkan, Aminudin menuding nama—nama capres dan cawapres rekomendasi ijtimak GNPF Ulama sudah direkayasa.
“Sebab, rekomendasi yang dihasilkan Ijtimak GNPF Ulama itu tak sesuai dengan hasil Rakornas PA 212 pada Mei 2018. Padahal, ulama yang mengikuti ijtimak itu sebagian besar ikut dalam rakornas,” ungkap Aminudin yang juga Sekjen Gerakan Cinta Negeri (Gentari) tersebut, di Roemah Rakjat, Tebet Utara, Jakarta, Jumat (3/8/2018).
Ia mengungkapkan, dalam Rakornas PA 212, mereka menyetujui capres dan cawapares yang bakal direkomendasikan ialah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, dan Ketua FPI Rizieq Shihab.
Namun, nama Yusril dan Rizieq tak termaktub dalam rekomendasi Ijtimak GNPF Ulama. Musyawarah itu justru memunculkan nama baru semisal Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri dan pengkhotbah Abdul Somad.
"Saya menganggapnya, jangan-jangan ini setingan. Padahal, seharusnya, Ijtimak GNPF Ulama itu hanya menguatkan hasil Rakornas PA 212,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka