Suara.com - Seorang polisi bernama Brigadir Faisal meninggal dunia setelah diserang orang tidak dikenal (OTK) menggunakan senjata tajam saat hendak menyelidiki laporan adanya kapal membawa narkoba di kawasan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara.
Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Pol Misbahul Munauwar yang dihubungi di Banda Aceh, Minggu (26/8/2018) mengatakan, korban diserang OTK saat bertugas pada Minggu dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB.
"Korban meninggal dunia akibat terkena senjata tajam," katanya seperti diwartakan Antara, Minggu (26/8/2018).
Perwira menengah Polri itu menyebutkan, sebelumnya kepolisian menerima informasi ada kapal nelayan yang merapat ke pelabuhan dengan membawa narkoba. Kemudian, ditugaskan anggota Opsnal Polres Aceh Utara, termasuk korban menyelidikinya.
Saat hendak menuju pelabuhan, korban dihadang di tengah jalan oleh orang tidak dikenal. Selanjutnya, terjadi perkelahian hingga akhirnya korban dibawa ke rumah sakit.
"Kami juga belum mengetahui siapa yang membawa korban ke rumah sakit. Keterangan rumah sakit menyebutkan korban meninggal dunia akibat terkena senjata tajam," kata dia.
Kombes Pol Misbahul Munauwar menegaskan, korban meninggal dunia bukan karena ditembak seperti informasi yang sempat beredar.
Berdasarkan keterangan rumah sakit menyebutkan korban meninggal dunia karena benda tajam.
"Benda atau senjata tajam itu bisa pisau, bisa parang. Kalau terkena senjata api, ada peluru atau proyektil. Tapi ini tidak ada. Jadi tidak benar korban ditembak," katanya.
Baca Juga: Ini Alasan Luis Milla Patut Dipertahankan Sebagai Pelatih Timnas
Terkait informasi ada senjata yang dibawa korban hilang, Kombes Pol Misbahul mengatakan dirinya belum bisa mengonfirmasi Kapolres Aceh Utara karena yang bersangkutan sedang berduka atas gugur anggotanya tersebut.
Kombes Pol Misbahul Munawar menambahkan, Kapolda Aceh dan jajaran menyatakan duka mendalam atas gugurnya seorang anggota Polri saat menjalankan tugas di Aceh Utara. Dan Kapolda memerintahkan jajaran mengejar pelakunya.
"Kasus ini sedang dalam penanganan kepolisian dan Polres Aceh Utara juga sudah meminta dukungan Polda Aceh. Polda Aceh sudah mengirim tim Ditresnarkoba dan Jatanras Ditreskrimum untuk mengejar pelaku," ujar Kombes Pol Misbahul Munauwar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi Butuh Ekosistem Bisnis yang Kolaboratif dan Berorientasi Inovasi
 - 
            
              Usulan Gelar Pahlawan Bagi Soeharto Dianggap Mengerikan, Mengapa?
 - 
            
              Prabowo Setuju Rp5 Triliun untuk KAI Tambah Gerbong KRL Baru: untuk Rakyat Banyak Saya Tidak Ragu!
 - 
            
              Hadapi Musim Hujan, Pramono Pastikan Banjir Jakarta Bisa Surut Kurang dari 24 Jam
 - 
            
              Detik-detik Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Sleman: Tiga Orang Tewas
 - 
            
              Soal Polemik Whoosh, Puan: Jangan Terjadi Kerugian Negara Berlarut-larut
 - 
            
              Kena OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Masih Jalani Pemeriksaan di Gedung KPK
 - 
            
              Penguasa Orba Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan, Puan Maharani Ungkit Rekam Jejak Soeharto, Mengapa?
 - 
            
              Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
 - 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri