Suara.com - Sosok polisi wanita berinisial PND berpangkat brigadir dua, sedang ramai dibicarakan warganet sejak dikabarkan akan dinikahi oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, Bripda PND dikabarkan merupakan polwan yang bertugas di Mabes Polri.
Namun, Kepala Pelayanan Markas (Yanma) Mabes Polri Komisaris Besar Yudi Amsyah enggan berkomentar soal lokasi penugasan terkini Bripda PND.
"Kalau mau tanya benar dia ada di mana, ya tanya yang bersangkutan dong," kata Yudi saat dikonfirmasi, Kamis (6/9/2019).
Yudi tak mau membeberkan lokasi dinas polwan yang diperkirakan baru berusia 21 tahun itu.
"Wah kalau mencari (lokasi tugas Bripda PND) itu jangan nanya ke saya. Tanya ke komandannya," katanya.
Meski demikian, Yudi menyebutkan Bripda PND pernah bertugas di Polda Metro Jaya. Tapi, dia tak menjelaskan secara rinci posisi dan jabatan Bripda PND saat berdinas di Polda Metro.
"Dulu (Bripda PND) pernah di Polda Metro, tapi kalau cari informasi langsung sama yang bersangkutan," terangnya.
Berdasarkan foto profil Bripda PND yang beredar di kalangan wartawan, polwan itu bertugas sebagai anggota Banum Urpres Subbagrenmin Yanma Polri.
Baca Juga: Siap Tindaklanjuti Dugaan Intimidasi, Polri Minta UAS Lapor
Namun, Yudi masih belum mau menjelaskan apakah Bripda PND kini berdinas di Mabes Polri atau tidak.
Untuk diketahui, Ahok dikabarkan akan menikah setelah keluar dari penjara terkait kasus penodaan agama.
Ahok yang kini masih mendekam di Rumah Tahanan Mako Brimob, Kepala Dua, Depok rencananya kembali menikah setelah resmi bercerai dengan Veronica Tan.
Bahkan, dikabarkan, sosok wanita yang akan dipersunting itu adalah polwan yang pernah bertugas sebagai ajudan pribadi Veronica.
Isu Ahok bakal menikah dengan polwan beredar luas setelah ada pemberitaan yang dimuat oleh media asing, Asian Times pada Rabu (5/9/2019). Terbaru, Ahok disebut bakal menikahi polwan itu pada Januari 2019.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu