Suara.com - Mantan Panglima TNI Djoko Santoso hari ini merayakan ulang tahunnya yang ke-66. Pada kesempatan tersebut, Prabowo Subianto memberikan ucapan selamatnya kepada rekannya tersebut saat sama-sama di TNI.
Ketua Umum Partai Gerindra tersebut pun tak lupa memberikan sanjungannya kepada Djoko Santoso yang dinilai sebagai salah satu prajurit TNI terbaik yang pernah ada.
"Saya harus katakan bahwa beliau adalah perwira prajurit yang terbaik yang pernah dimiliki TNI. Beliau sangat idealis, beliau merupakan prajurit sejati. Beliau bekerja 22 jam sehari," ucap Prabowo di kediaman Djoko Santoso, Jalan Bambu Apus Raya Nomor 100, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (8/9/2018).
Prabowo lanjut bercerita soal pribadi Djoko Santoso ketika keduanya pernah bersama-sama aktif sebagai TNI. Dirinya menyebut sosok Djoko Santoso merupakan tentara yang tidak pernah mendapat teguran dari atasannya.
"Saya dulu terkenal sebagai komandan yang agak keras. Kenapa saya keras, karena saya dulu dididik oleh senior-senior yang keras. Jadi kalau saya keras, itu salah mereka. Karena mereka yang mendidik saya keras. Tapi walau saya keras sebagai komandan, saya belum pernah marah dengan Pak Djoko Santoso. Artinya beliau hampir tidak pernah membuat alasan untuk dimarahi oleh pimpinan," lanjutnya.
Menurut Prabowo, hal tersebut dikarenakan sosok Djoko Santoso merupakan prajurit perwira yang terkenal tekun dalam bekerja. Hingga pada akhirnya Djoko Santoso menjabat sebagai Panglima TNI sejak 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010.
"Yang luar biasa justru beliau karena takdir berhasil melewati saya dalam karir. Saya hanya bintang 3, beliau bintang 4," ungkap Prabowo.
Meski secara karir telah melampaui Prabowo Subianto, sosok Djoko Santoso dikenal tetap santun dan hormat pada Prabowo.
"Tapi begitu beliau jadi bintang 4, beliau tidak lupa pada mantan komandannya. Beliau minta waktu menghadap saya di rumah saya. Saya tolak. Saya katakan tidak bisa. Saya katakan, Anda sudah bintang 4, di tentara pangkat itu menentukan. Anda sudah atasan saya, saya yang harus menghadap Anda. Tetap dia tidak mau. Akhirnya saya tidak mau terima dia, dia tidak mau terima saya," tutur Prabowo.
"Akhirnya kita bertemu di sebuah restoran. Saya mau gambarkan jiwa beliau sebagai ksatria. Jadi hari ini kita merayakan ultah seorang perwira," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU