Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut tudingan Istana terlibat dibalik beredarnya artikel Asia Sentinel yang menyebut keterlibatan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kasus pencucian uang merupakan tuduhan yang tidak masuk akal.
"Ya mesti dilihat konteksnya gimana, dilihat secara keseluruhan, dia masuk akal atau tidak. Itu kan tuduhan yang nggak masuk akal," ujar Moeldoko di Kantor KSP, Jakarta Pusat, Selasa (18/9/2018).
Dugaan keterlibatan pihak Istana pertama kali dilontarkan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Rachland Nashidik setelab mengunggah sebuah foto di akun Twitternya, @RachlanNashidik.
Dalam foto tersebut berisi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dengan Co-Founder Asia Sentinel, Lin Neumann.
"Mosok saya tentara, mantan panglima TNI, melakukan sesuatu yang bodoh begitu, kan nggak mungkin. Kalau saya melakukan sesuatu nggak perlu foto-foto dong, ngapain, saya berdua saja sama bapak itu ngomong sesuatu," kata Moeldoko.
Untuk pihak yang keberatan dengan pemberitaan dari Asia Sentinel, Moeldoko meminta tidak cepat terbawa perasaan dan menuding ada pihak istana di belakang pemberitaan tersebut.
"Imbauannya adalah jangan baperlah, jangan bawa perasaan, nanti bisa salah menganalisa situasi. Biasa saja kali," kata dia.
Moeldoko menjelaskan, foto tersebut diambil saat ia bertemu delegasi AmCham Indonesia, atau American Chamber of Commerce Indonesia pada 2 Mei 2018. Dalam pertemuan tersebut, Moeldoko juga menyebut tidak membahas soal Bank Century.
Asia Sentinel merupakan media berbasis di Hong Kong yang mengeluarkan laporan skandal cuci uang Rp 177 triliun Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY selama 10 tahun menjadi presiden.
Baca Juga: Bisa Pengaruhi Plasenta, Polusi Berbahaya Bagi Ibu Hamil
Catatan Redaksi: Asia Sentinel telah menghapus artikel yang dimaksud dalam pemberitaan ini pada hari Rabu, 19 September 2018. Mereka juga menerbitkan artikel permintaan maaf kepada SBY dan Partai Demokrat.
Setelah Asia Sentinel menghapus artikel tersebut, sesuai etika jurnalistik, Suara.com sebagai pihak penyadur turut menghapus isi pemberitaan tersebut.
Informasi ini ditambahkan pada hari Rabu, 3 Oktober 2018.
Berita Terkait
-
Soal Foto Bareng Bos Asia Sentinel, Begini Kata Moeldoko
-
Moeldoko Jawab Soal Foto dengan Bos Asia Sentinel, Jangan Baper
-
Johan Budi Bantah Ada Hubungan Istana dengan Asia Sentinel
-
Moeldoko Bicara Kondisi Ekonomi di Listing Arkadia Digital Media
-
Istana Klaim Tak Terlibat soal Pemberitaan Isu Cuci Uang SBY
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir