Suara.com - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) bekerja sama dengan Direktorat Pembinaan Pelatihan dan Kursus, Ditjen PAUD dan Pembinaan Kursus, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Nasional (LPPM UNAS) bekerja sama dengan Cyber Edu Inkor, menyelenggarakan upgrading skill Bahasa Korea.
Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kecakapan berbahasa Korea bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) pada program G to G ke Korea Selatan, terutama bagi PMI yang bekerja di sektor perikanan dan telah lulus ujian sistem point EPS 2018, serta telah memiliki sertifikat sistem poin .
Upgrading skill Bahasa Korea ini merupakan kegiatan peningkatan kualitas CPMI yang dilaksanakan secara sinergi antara BNP2TKI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan lembaga pelatihan.
Pelatihan kecakapan Bahasa Korea ini sepenuhnya dibiayai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini diikuti oleh 400 orang peserta yang berasal dari 8 (delapan) kabupaten/kota, dimana dari masing-masing kabupaten/kota dikirim 50 orang.
"Mereka berasal dari Jawa Barat, yang meliputi Kabupaten Cirebon dan Indramayu, Jawa Tengah meliputi Kabupaten Cilacap, Kendal, Brebes dan Pati, untuk Jawa Timur meliputi Tulungagung dan Ponorogo," ujar Deputi KLN dan Promosi, Drg. Elia Rosalina Sunityo, MARS, M.Si, saat membuka "Upgrading Skill Program Kecakapan Bahasa Korea", di SMK Maritim Cirebon, Jawa Barat, Minggu (23/9/2018).
Pelatihan ini dilaksanakan selama 28 hari (200 jam pelajaran), yaitu 23 September - 21 Oktober 2018, dengan metode 25 hari belajar secara online dan tatap muka di kelas selama 3 kali pertemuan. Adapun lokasi belajar pada saat tatap muka di SMK Negeri 2 Indramayu, SMK Maritim Cirebon, SMK Negeri 4 Kendal, SMK Negeri 4 Pati, SMK Negeri 1 Bulakamba Brebes, SMK Negeri 2 Cilacap, SMK Negeri 1 Tulungagung, dan SMK Pemkab Ponorogo.
Pembukaan program Upgrading Skill Bahasa Korea dipusatkan di Cirebon dan dibuka secara serentak di 8 lokasi. Hal ini merupakan bukti bahwa negara hadir di tengah-tengah para pekerja migran Indonesia yang akan bekerja di Korea.
"Program ini diharapkan dapat menjawab dan menyelesaikan masalah keterbatasan bahasa, yang pada ahirnya mampu menghadapi persaingan Internasional dalam menyiapkan ketersediaan tenaga kerja dengan skill yang berkualitas dan berkompeten," tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Pembinaan Pelatihan dan Kursus Kemendikbud, Yusuf Muhyidin, mengatakan, pelatihan untuk CPMI yang akan bekerja ke Korea sangat perlu untuk diberikan dalam rangka peningkatan kualitas dan kecakapan kerja. Korea merupakan negara maju, yang mana masyarakatnya sangat memperhatikan budaya disiplin.
Baca Juga: TKI Ditawarkan Online, BNP2TKI: Pemerintah Sudah Tegur Singapura
"Calon pekerja Indonesia yang bekerja di negara maju harus mampu menguasai pekerjaannya dan mengetahui SOP-nya. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Siapkan mental untuk menjadi pekerja andal dan jangan memalukan Indonesia," ujarnya.
Turut hadir dalam pembukaan tersebut, Direktur Pemetaan Harmonisasi dan Kualitas Tenaga Kerja Luar Negeri I (PHK TKLN I), Seriulina Tarigan, Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah BNP2TKI, R. Hariyadi Agah W, Telent Hub, Innovation Room Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Anjani, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Pemerintah Kota Cirebon yang diwakili oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Cirebon, Pemerintah Kabupaten Indramayu, LPPM UNAS, Ketua Serikat Pekerja Perikanan Indonesia, dan Yayasan SMK Maritim Cirebon.
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Prakiraan Cuaca BMKG 27 September 2025: Jakarta Hujan Sore, Bandung Adem Berawan
-
Terseret Drama Hoaks Ratna Sarumpaet, Tangis Nanik Deyang soal Kasus MBG Dicurigai Publik: Akting?
-
Sindir PSI Gagal Lolos Parlemen, Nasdem: Kami Senang 'Eks Kader Kami Dipakai'
-
Korban Kriminalisasi PT Position Minta Prabowo Bebaskan Mereka: Bapak Jadi Presiden karena Kami!
-
KPK Ungkap Mayoritas Biro Perjalanan Haji Bermasalah Berada di Pulau Jawa
-
Iming-imingi Ojol Uang Rp500 Ribu jika jadi Mata-mata Polisi, Polda Metro: Tantangan Makin Berat
-
Agus Suparmono Dapat Dukungan Eks Ketum Romi dan Wagub Jateng Jelang Muktamar X PPP
-
Janji Bantu UMKM Ortu Siswa, BGN: Tujuan MBG Bangkitkan Ekonomi Lokal, Bukan Memperkaya Konglomerat!
-
Nanik S Deyang Nangis-Nangis Soal MBG, Jejak Digital Bikin Publik Geram
-
Menu MBG Spageti-Burger Dikritik Ahli Gizi, BGN: Kreativitas SPPG, Biar Siswa Gak Bosan Makan Nasi