Suara.com - Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Capres-Cawapres, Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin, Maman Imanulhaq menyebut ada 501 organisasi telah terdaftar sebagai relawan pasangan itu di Pilpres 2019. Organisasi tersebut terdiri dari berbagai ruang lingkup yang berbeda.
Wasekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut menjelaskan, organisasi tersebut ada yang fokus dalam bidang advokasi, lingkungan, kesehatan, buruh, dan lainnya. Dirinya mengaku telah melakukan klasifikasi terhadap organisasi-organisasi tersebut.
"Kami sudah klasifikasi itu semua, begitu pula kami melakukan klasifikasi di mana kekuatan relawan-relawan kita jadi di TKN ada 501 tapi di daerah kami melakukan koordinasi. Misalnya di Jawa Barat setelah terbentuk tim kampanye daerah maka direktur tim relawan daerah juga berkoordinasi dengan relawan di Jabar mereka membentuk 'Rumah Kerja Relawan' yang dipimpin kang Aad Suradin," kata Maman di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/9/2018).
Menurut Maman, kemungkinan besar organisasi yang akan menjadi relawan bertambah. Hal tersebut dikarenakan Tim Kampanye Daerah (TKD) akan melakukan koordinasi dengan para relawan di tingkat daerah.
"Di Jabar banyak sekali relawan Rindu yang dulu dukung Emil sekarang dukung Jokowi-Ma'ruf. Begitu pula pendukung kang Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi, kang Hassanudin semua langsung gabung," ujar dia.
Maman menambahkan ada di beberapa tempat yang menggunakan istilah Sekretaris Bersama (Sekber). Sinergitas menjadi penting, karena pihaknya memunyai dua kekuatan, yakni partai koalisi pendukung Koalisi Indonesia Kerja (KIK) dan relawan.
"Sinergitas antara tim kampanye dengan relawan menjadi sangat penting karena kami punya dua kekuatan besar soliditas partai pendukung Koalisi Indonesia Kerja dan juga kekuatan relawan," tandas Maman.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO