Suara.com - Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin menilai aksi penjarahan yang terjadi pasca gempa di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah akibat dari lambatnya respon bantuan kepada para korban. Dirinya pun menyayangkan terjadinya penjarahan tersebut.
Ahyudin berpendapat para pelaku penjarahan tidak sepenuhnya disalahkan. Dirinya mengatakan jika para oknum penjarah tersebut melakukan tindakan itu lantaran para korban sangat membutuhkan bantuan.
"Kita tidak boleh menyalahkan mereka, tapi juga tidak boleh menyarankan, menghimbau, dan membenarkan tindakan itu. Yang namanya menjarah, mencuri, dimanapun tetap tidak boleh," kata Ahyudin di Menara 165, Jalan TB. Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (1/10/2018).
Dampak yang diakibatkan dari gempa tersebut, lanjut Ahyudin, membuat kondisi di Palu dan Donggala bisa chaos. Kondisi tersebut bahkan dikatakan menjadi yang terbesar kedua setelah gempa dan tsunami yang menerjang Aceh pada tahun 2004.
"Dalam skala yang terbatas, bantuan dengan skala besar hanya bisa dilakukan sengan membeli dari kota lain yang dekat dengan lokasi dan tidak terpapar bencana," tandasnya.
ACT berharap pemerintah menaikkan status gempa berkekuatan 7,7 Skala Richer dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah sebagai gempa nasional. Dirinya menilai, jika dilihat dari dampak yang diakibatkan oleh gempa, status tersebut layak ditingkatkan menjadi bencana nasional.
"Saya kira melihat skala dampaknya, rasanya lebih positif dampaknya buat bangsa kita dan khusus untuk masyarakat korban bencana apabila pemerintah mengumumkan ini adalh bencana nasional," kata Ahyudin.
Ahyudin berpendapat status bencana nasional menjadi penting karena bantuan maupun respon dari masyarakat akan bertambah. Dirinya juga menambahkan, status tersebut dapat menstimulisasikan respon dari masyarakat.
"Saya membanyangkan ada guyub nasional, ada gotong royong nasional, bahu membahu bangsa ini untuk membantu saudara kita yang hari ini terpapar bencana seperti ini," jelasnya.
Baca Juga: Hari Ketiga Gempa Palu: Bantuan Logistik Masih Terhambat
Ahyudin juga tidak menutup kemungkinan pihaknya menerima bantuan dari pihak luar negeri. Dirinya menyebut jika ACT merupakan salah satu lembaga yang banyak diminati oleh NGO dari luar negeri.
"Ini kami sampaikan kepada otoritas bahwa tidak mugkin kami menolak, tidak menerima keinginan NGO hebat dari berbagai negara untuk memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita di Palu dan Donggala," tandas Ahyudin.
Berita Terkait
-
Hari Ketiga Gempa Palu: Bantuan Logistik Masih Terhambat
-
Dana Penanggulangan Palu dan Donggala Sudah Cair Rp 560 Miliar
-
Di Tahun Politik, Masyarakat Diimbau Bersatu untuk Gempa Palu
-
8 WNA Masih Hilang Usai Gempa dan Tsunami Palu - Donggala
-
Update Gempa Palu: Perumahan Balaroa Ambles, Korban Ratusan Orang
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Modus Baru Korupsi Haji Terkuak! KPK Dalami Dugaan Jual Beli Kuota Petugas ke Calon Jemaah
-
Darurat Radiasi Cesium-137 Cikande: Warga Zona Merah Terancam, Pemerintah Siapkan Evakuasi
-
GoTo Dorong Kolaborasi dengan Media Lokal untuk Edukasi Publik dan Pemberdayaan Daerah
-
Teror Bom Guncang 2 Sekolah Internasional di Tangerang, Polisi Buru Pengirim Pesan!
-
Ekosida! Spanduk Protes Warnai Aksi Tolak PSN Papua di Jakarta, Ancam Demo Lebih Besar di Istana
-
Beda Reaksi Warga Sambut Menteri Purbaya Yudhi VS Bahlil Lahadalia di HUT TNI Ke-80
-
Sekolah Elite Mentari Bintaro Diancam Bom, 6 Mobil Gegana Langsung Aktif
-
Minta Delpedro Cs Dibebaskan! Cholil ERK hingga Eka Annash The Brandals Siap Jadi Penjamin
-
Eks Dirut Taspen Divonis 10 Tahun Penjara, KPK Kejar Pelaku Lain di Kasus Korupsi Uang Pensiun PNS
-
Polisi Klaim Tangkap Bjorka, Pakar Siber: Kayaknya Anak Punk Deh