Suara.com - Kementerian Pariwisata menggelar Rapat Koordinasi Teknis Pariwisata, yang diikuti 200 Kepala Dinas Pariwisata di wilayah Indonesia Timur, yaitu Bali, NTB, NTT, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulsel, Sulbar, Sultra, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Kegiatan ini dilakukan mulai Rabu (3/10/2018) -Jumat (5/10/2018).
Para peserta ini sekaligus diajak melihat langsung praktik pengembangan pariwisata berkelanjutan yang dikembangkan Banyuwangi. Rakor dibuka langsung oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, Dadang Rizki Ratman dan dihadiri Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.
Dadang mengatakan, dalam teori pengembangan pariwisata, ada pedoman yang dikenal dengan 3A, yaitu atraksi, aksesibilitas, dan amenitas. Namun ada satu aspek penting, yang juga menjadi kunci keberhasilan pengelolaan destinasi, yaitu ancilliary.
Ancilliary berkaitan dengan ketersediaan sebuah organisasi atau orang-orang yang mengurus destinasi tersebut.
“Faktor itu menjadi penting, karena walaupun destinasi sudah mempunyai atraksi, aksesibilitas dan amenitas yang baik, tapi jika tidak ada yang mengatur dan mengurus hingga melestarikan, maka keberlanjutan suatu destinasi bisa terancam,” kata Dadang.
Untuk itulah, Kemenpar memfasilitasi para kepala dinas pariwisata di wilayah timur Indonesia untuk ke Banyuwangi, yang dinilai sebagai pemerintah daerah dengan konsep pengembangan pariwisata yang terukur dan terbukti berhasil.
“Banyuwangi menjadi best practice, bagaimana pengembangan wisata tidak hanya menghasilkan kunjungan wisatawan, tapi juga investasi. Inspirasi dari Banyuwangi ini semoga bisa memotivasi kita semua untuk bersama-sama membangun pariwisata Indonesia,” ajak Dadang.
Bupati Banyuwangi mengatakan, Banyuwangi memulai pengembangan pariwisata nyaris dari nol. Potensi wisata alam dan seni dan budaya, sebelumnya belum tergarap dengan optimal.
“Kita awalnya tidak punya aksesibilitas yang baik. Tidak ada penerbangan. Modal kita di awal hanya semangat dan kesungguhan dan fokus dalam memilih pariwisata sebagai payung besar pembangunan di Banyuwangi,” ujar Anas.
Baca Juga: Jual Wisata di Selandia Baru, Booth Kemenpar Paling Besar!
Ia pun memaparkan berbagai hal yang dilakukan Banyuwangi, mulai dengan membuka mobilitas udara, peningkatan amenitas alias fasilitas penunjang wisata, penataan SDM, hingga memacu beragam atraksi wisata.
Anas menambahkan, salah satu faktor terpenting dalam pengembangan pariwisata adalah partisipasi publik. Di Banyuwangi, partisipasi berkembang.
Kelompok anak muda mengembangkan wisata di kampung-kampung, seperti hutan pinus Songgon, wisata sejarah Kampung Temenggungan, wisata kopi Gombengsari, desa wisata Banjar, jelajah budaya Desa Adat Kemiren, dan Bangsring Underwater.
”Partisipasi ini yang tidak ternilai. Artinya, rakyat merasakan dampak langsung pariwisata terhadap kesejahteraannya, sekaligus mampu membentuk budaya aman, ramah, dan toleran di lingkungannya masing-masing,” papar Anas.
Berita Terkait
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Chef Hotel Turun Gunung! Kemenpar Sekolahkan Kepala Dapur Gizi untuk Program MBG
-
Telkomsel Jaga Bumi Dukung GWB di Tanjung Pinang dan Manado: Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan
-
Agustus Meriah! Ini Daftar Event & Festival Keren di Seluruh Indonesia untuk Rayakan HUT RI
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang
-
Jutaan Wisatawan Serbu Yogyakarta, Kedatangan Lebih Tinggi dari Keberangkatan
-
Megawati Teken SK Baru! Dolfie Jadi Ketua DPD PDIP di Jateng
-
Ruang Genset Kantor Wali Kota Jaksel Terbakar, 28 Personel Gulkarmat Diterjunkan
-
Terima Laporan Danantara, Prabowo Percepat Kampung Haji dan Hunian Warga Terdampak Bencana
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum