Suara.com - Kapusdatin dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan akses jalan dari Palu menuju Donggala, Palu menuju Poso, dan Palu menuju Mamuju telah terbuka. Artinya akses jalan tersebut sudah dapat digunakan untuk mempercepat pengiriman bantuan logistik dan proses evakuasi.
Sutopo menjelaskan bantuan logistik terus berdatangan hingga hari ini. Bantuan logistik tersebut diberikan menggunakan pesawat udara, kapal laut, dan melalui jalur darat.
"Jalan, akses Donggala-Palu, Palu-Poso, Palu-Mamuju semuanya sudah bisa dilalui kendaraan artinya apa, jalan untuk bantuan logistik untuk mempercepat dalam proses evakuasi, lintas jalur Tengah Barat dan Timur Trans Sulawesi sudah bisa ditembus," kata Sutopo di Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (4/10/2018).
"Setelah distribusikan bantuan pesawat hercules kemudian mengevakuasi masyarakat yang ingin keluar adalah warga pendatang mereka berasal dar makassar atau kota-kota lain.Dalam proses pendistribusian selalu dikawal TNI Polri," jelasnya.
Selain itu, Sutopo menyebut Pelabuhan Pantolan telah beroperasi dengan normal. Dirinya menambahkan pelabuhan Pantolan sudah dapat berfungsi untuk penumpang maupun gudang bantuan logistik.
"Pelabuhan Pantoloan sudah beroperasi baik yang digunakan untuk penumpang maupun untuk gudang logistik masyarakat yang ingin dievakuasi keluar dari wilayah Palu yang tidak bisa menggunakan pesawat karena keterbatasan daya angkut diangkut dengan menggunakan kapal Pelni atau kapal yang lain yang daya muatnya bervariasi, menyesuaikan," tutur Sutopo.
Untuk akses transportasi udara, Bandara Mutiara Al Jufri juga telah berfungsi untuk penerbangan komersial, charter jarak pendek, dan pesawat Hercules.
"Kemudian, di bandara bandara Mutiara Al Jufri juga sudah melayani penerbangan komersial, jarak pendek maupun telekomunikasi juga sama sudah beroperasi 49 persen di wilayah Sulawesi Tengah," tandas Sutopo.
Baca Juga: BNPB: Kerugian Gempa Sulawesi Tengah Lebih dari Rp 10 Triliun
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO