Suara.com - Kementerian Sosial menerima kunjungan pemerintah dan perwakilan dunia usaha Finlandia, yang dipimpin oleh Menteri Pembangunan dan Perdagangan Luar Negeri, Anne-Mari Virolainen. Dalam pertemuan ini, kedua belah pihak membahas kerja sama di bidang sosial dan lingkungan.
"Kedatangan Menteri Pembangunan dan Perdagangan Luar Negeri dan rombongan untuk membicarakan kerja sama kedua negara, yakni pengolahan sampah menjadi energi listrik yang hasilnya untuk mengangkat nasib anak-anak miskin di pusat pengelolaan sampah di Jakarta," kata Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita, di ruang kerjanya, Jakarta, Rabu (10/10/2018).
Dalam pertemuan ini, mensos didampingi Dirjen Pemberdayaan Fakir Miskin, Andi ZA Dulung, Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Nahar, Kepala Biro Perencanaan, Adhy Karyono, dan Direktur Pemberdayaan Sosial, Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat, Bambang Mulyadi.
Dari pihak tamu, hadir 10 orang. Selain Anne-Mari, hadir pula antara lain, Wakil Presiden Fortum, Pasi Mikkonen dan perwakilan Kementerian Luar Negeri Finlandia, Tapani Kivelä, Jukka-Pekka Kaihilahti, dan Anssi Kullberg.
Mensos menyatakan, kerja sama ini bisa mengatasi tiga masalah sekaligus yang selama ini masih dialami Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, yakni masalah sampah, ketersediaan listrik dan penanganan kemiskinan.
"Dengan pengolahan sampah menjadi listrik, maka masalah sampah bisa kita atasi sekaligus kita bisa meningkatkan ketersediaan energi listrik. Kemudian di kawasan kumuh, kita bisa kembangkan pemenuhan hak anak-anak miskin melalui program CSR," katanya.
Dengan menimbang besarnya manfaat yang bisa didapat, mensos menawarkan kemungkinan, proyek ini bisa dikembangkan di kota-kota lain di Indonesia, misalnya di Bandung.
CSR untuk Anak Miskin
Untuk melaksanakan proyek ini, Finlandia sedang intensif membicarakannya dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Dalam pelaksanaannya nanti, proyek ini tidak semata-mata berorientasi pada akumulasi keuntungan (profit).
Terkait dengan itu, Direktorat Anak Kementerian Sosial akan memainkan perannya untuk memastikan CSR tersebut memberi dampak positif dan signifikan terhadap pemenuhan hak-hak anak miskin.
Dalam pertemuan itu, Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Nahar menyatakan, untuk membantu anak-anak yang tinggal pusat pengelolaan sampah, seperti Sunter dan Bantar Gebang, bisa diakses melalui dua program besar, yakni rehabilitasi sosial dan perlindungan sosial.
"Di rehabilitasi sosial, kami menggunakan Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA), yang fokus pada anak tanpa identitas. Untuk perlindungan sosial, kami memiliki Program Keluarga Harapan (PKH) yang terkait dengan anak dalam keluarga miskin," katanya.
"Kedua program ini bersentuhan dengan pengasuhan, pendidikan, termasuk akses tehadap perlindungan sosial seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pinter (KIP), termasuk keterampilan," tambahnya.
Terkait layanan terhadap anak yang mengalami masalah sosial, Kementerian Sosial selama ini melibatkan mitra, Yayasan Sayangi Tunas Cilik, yang sudah menandatangani kerja sama dengan Kementerian Sosial.
Direktur Pemberdayaan Sosial, Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat Bambang Mulyadi berharap, CSR dari perusahaan asal Finlandia yang nanti akan mengelola proyek ini, bisa mengarahkan pula kepada tujuh sasaran kemiskinan, ketelantaran, kecacatan, keterpencilan, ketunaan, korban bencana, dan korban tindak kekerasan/diskriminasi.
Berita Terkait
-
Biar Tak Andalkan Ekspor Mentah, Kemenperin Luncurkan Roadmap Hilirisasi Silika
-
Menperin Andalkan Vokasi Jadi Investasi Sektor Industri
-
Kemenperin Gaspol Transformasi Digital Manufaktur Lewat Making Indonesia 4.0
-
Menperin Beberkan Industri Indonesia Masih Kuat, Ini Buktinya
-
Kemensos Gelontorkan Rp19 Miliar Atasi Banjir 3 Provinsi Sumatera
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka