Suara.com - Mantan Kepala Staf Kostrad ABRI, Mayjen (Purn) TNI Kivlan Zen menegaskan, kebangkitan PKI merupakan sebuah fakta. Pengamatan dia, isu itu bukan hanya sebuah ilusi.
Sebab, selain para aktivis mahasiswa, elemen PKI juga ikut dalam aksi melengserkan Presiden RI ke-2 Soeharto.
"Soeharto hancur, siapa yang menghancurkan, elemen komunis. Elemen Partai Rakyat Demokratik, Forkot, Fordem, saya lihat mereka demo pakai (lambang) komunis. Saya ga sendiri. Sampai di Tugu Proklamasi dia bawa anak Forkot, Fordem dan PDI," ungkapnya dalam diskusi bertajuk “Membedah Agenda Politik Komunisme & Khilafah di Pilpres 2019” di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (13/10/2018).
Setelah itu, Kivlan Zen menceritakan pada zaman kepemimpinan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pernah didesak untuk meminta maaf kepada keluarga PKI. Kivlan menyebut Gus Dur meminta maaf namun atas nama pribadi bukan presiden.
Lebih lanjut Kivlan Zen menjelaskan Presiden Jokowi pun sempat didatangi oleh keluarga PKI serta menawarkan dukungan dengan syarat Jokowi harus meminta maaf dan meminta rehabilitasi. Saat itu, Kivlan Zen menyebut Jokowi menolak.
Kivlan Zen sempat menemukan konsep pidato RAPBN 16 Agustus 2015 yang isinya ada wacana permohonan maaf negara dan rehabilitasi, namun tidak dibacakan.
"Saya baca konsep pidato RAPBN 16 Agustus 2015, mau dimasukkan mohon maaf negara dan rehabilitasi. Tapi tidak dibacakan. Masih ada sama saya lampiran Pak Jokowi minta maaf, tapi tidak dibaca," tuturnya.
Oleh sebab itu, dirinya meminta kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati akan bahayanya penyebaran komunis, di mana mereka akan melakukan berbagai macam ancaman.
"Orang komunis ini sifatnya adalah militan, propaganda, fitnah segala macam. Makanya kita hati-hati," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Ricuh! Penggusuran Pasar Barito Berujung Blokade Jalan: Pedagang Melawan!
-
Tinggi Gula, Mendagri Tito Ajak Masyarakat Tinggalkan Konsumsi Beras: Saya Sudah Lakukan
-
Hati Teriris! Cerita Melda Diceraikan Suami Usai Lolos PPPK, Kini Viral di Podcast Denny Sumargo
-
Beri Hadiah Topi Berlogo PSI, Raja Juli Beberkan Kondisi Jokowi Terkini
-
Diceraikan Suami 2 Hari Jelang Dilantik PPPK, Melda Safitri Kini Disawer Crazy Rich Aceh
-
KB Bank Dukung Pembentukan Karakter Generasi Muda Melalui Beasiswa Pendidikan Sepak Bola
-
Doktrin 'Perkalian Nol' Dasco: Ramai di Akhir Cerita Tapi Sunyi saat Bab Perjuangan Ditulis
-
Geger Dugaan Korupsi Whoosh, Mahfud MD ke KPK: Saya Datang Kalau Dipanggil, Tapi Ogah Lapor
-
Generasi Z Unjuk Gigi! Pameran di Blangkon Art Space Buktikan Seni Rupa Yogyakarta Tak Pernah Mati
-
91 Orang Kembali Dievakuasi dari Zona Merah Kontaminasi Cesium-137 Cikande