Suara.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan berbagai upaya untuk menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Tahun ini, ancaman karhutla tidak hanya terjadi pada areal gambut di Sumatera dan Kalimantan saja, tapi juga pada beberapa gunung di Pulau Jawa, seperti di Sindoro, Sumbing, Ciremai, Merbabu, dan Bromo Tengger Semeru.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B. Panjaitan, menyampaikan, upaya penanggulangan karhutla di Jawa terkendala pada keterbatasan sumber air dan medan pegunungan. Oleh karena itu, pemadaman udara dengan helikopter menjadi pilihan untuk mendukung pemadaman dari darat.
“Salah satu upaya pencegahan adalah pemantauan hotspot (titik panas) sebagai indikator karhutla. Memang tidak semua semua hotspot berpotensi kebakaran. Hotspot dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen harus segera dicek atau groundcheck untuk memastikan apakah terjadi kebakaran atau tidak," ujarnya, saat wawancara dengan Programa 3 Radio Republik Indonesia (Pro 3 RRI), Jakarta, Selasa, (23/10/2018).
Upaya pencegahan, menurut Raffles, menjadi prioritas dalam pengendalian karhutla. Berbagai upaya dapat ditempuh, misalnya melalui deteksi dini hotspot, patroli pencegahan karhutla, dan sosialisasi kepada masyarakat.
Pelibatan dan pemberdayaan masyarakat juga menjadi strategi KLHK dalam menanggulangi karhutla.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK, Djati Witjaksono Hadi menambahkan, KLHK telah membentuk Masyarakat Peduli Api, atau yang lebih sering disebut MPA. Masyarakat yang direkrut sebagai anggota MPA, dibekali pemahaman tentang dampak karhutla dan pelatihan mengenai pengendalian karhutla, baik pencegahan maupun pemadaman.
“Masyarakat dapat terlibat secara aktif, dengan memantau hotspot melalui website www.sipongi.klhk dan melakukan pengecekan lapangan dan melaporkan kepada Manggala Agni atau aparat terkait lainnya. Masyarakat juga dapat melakukan pemadaman dini denganperalatan sederhana yang dimiliki," katanya.
Pada kesempatan tersebut, terdapat sejumlah pertanyaan dari pendengar melalui telepon dan pesan singkat (SMS). Mereka umumnya mendukung upaya pemerintah dalam upaya pencegahan karhutla dan pengenaan sanksi bagi pelaku yang memberi efek jera.
Menurut mereka, keterlibatan masyarakat juga diperlukan, karena pemerintah tidak dapat menangani sendiri.
Baca Juga: Pagu RAPBN KLHK 2019 Disetujui Komisi IV DPR
"Dengan kerja sama yang baik dan dukungan para pihak, baik instansi pemerintah maupun masyarakat, karhutla yang terjadi di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Jawa, dapat diatasi dan dikendalikan. Selain itu, perlu kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu terjadi karhutla," kata Raffles mengingatkan.
Tag
Berita Terkait
-
Saat 'Luka Bakar' Gambut Sumatra Selatan Coba Disembuhkan Lewat Solusi Alam
-
Upaya Pemadaman Karhutla di Ogan Ilir
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Anggota Brimob Riau Meninggal, Sempat Padamkan Karhutla 3 Pekan di Rokan Hilir
-
Karhutla Turun 33 Persen, Tapi Presiden Prabowo Ingatkan Risiko Masih Tinggi
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka