Suara.com - A Delhy Boy, Bhavye Suneja adalah kapten maskapai Indonesia, Lion Air Beoing 737 Max yang jatuh ke laut saat mengoperasikan penerbangan domestik dari Jakarta ke Pangkal Pinang pada hari Senin bersama 189 penumpang.
Demikian laman The Time of India mengawali tulisan dalam artikelnya.
Berdasarkan keterangan Kedutaan Besar India di Jakarta, Bhavye Suneja adalah seorang pilot asal India untuk maskapai penerbangan Lion Air. Ia tewas dalam kecelakaan pesawat Lion Air JT 610.
"Belasungkawa kami yang terdalam atas kehilangan jiwa yang tragis dalam kecelakaan pesawat Lion Air, di lepas pantai Jakarta hari ini. Sangat disayangkan bahwa Pilot India Bhavye Suneja yang menerbangkan JT 610 juga kehilangan nyawanya ... Kedutaan berhubungan dengan Crisis Center dan berkoordinasi untuk semua bantuan," tulis Kedutaan Besar India dalam akun Twitternya @IndianEmbJkt.
Dari penelusuran Times of India, Suneja tercatat sebagai warga Mayur Vihar yang lulus dari Ahlcon Public School di daerah itu pada tahun 2005. Ia kemudian bergabung dengan maskapai Lion Air di Indonesia pada Maret 2011, di mana ia menerbangkan pesawat jenis Boeing 737.
Seorang pejabat senior dari maskapai terkemuka di India yang mengoperasikan Boeing 737 mengatakan, Suneja sedang mempertimbangkan untuk kembali ke India.
"Kami berbicara Juli ini. Dia adalah orang yang terdengar sangat manis. Menjadi pilot yang berpengalaman di Boeing 737 dengan catatan bebas kecelakaan, kami ingin ia bersama kami karena kredensial baiknya. Permintaan satu-satunya adalah dia ingin dekat dengan Delhi," kata pejabat senior tersebut.
"Karena sebagian besar pilot berasal dari India utara, saya mengatakan kepadanya bahwa begitu dia terbang bersama kami selama setahun, kami akan mempertimbangkan keinginannya kembali ke India. Dia menginginkan bantuan kami dalam mendapatkan ATPL India (lisensi). Beberapa pilot lain dari Lion Air juga telah bergabung dengan kami baru-baru ini," sambung pejabat itu.
Merunut profil di akun Linkedin-nya, Suneja mendapatkan lisensi pilot dari sekolah pilot Bel Air International pada 2009. Pada Maret 2011, ia bergabung dengan maskapai penerbangan berbiaya murah, Lion Air yang berbasis di Jakarta.
Baca Juga: Riyad Mahrez Pastikan Kemenangan Manchester City di Kandang Spurs
Lion Air menyebut Bhavye Suneja punya lebih dari 6.000 jam terbang. Pesawat Boeing 737 MAX 8 dengan nomor registrasi PK-LQP yang dikomandoi Bhavye Suneja baru beroperasi sejak 15 Agustus 2018. Sementara sang co-pilot Harvino memiliki lebih dari 5.000 jam terbang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru