Suara.com - Pengamat Penerbangan, Chappy Hakim menyebut maraknya kecelakaan pesawat yang terjadi karena tingkat kedisiplinan yang rendah dari pihak maskapai penerbangan.
"Sebenarnya refleksi disiplin pelaku penerbangan itu mudah. Pesawat on time. Akibat dari banyaknya penumpang. Kita sering juga dengar dari media, kadang-kadang delay itu terkadang chaos, dan kemudian petugasnya kabur," kata Chappy Hakim dalam diskusi 'Awan Hitam Penerbangan Kita' di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (3/11/2018).
Chappy Hakim menambahkan pengawasan dari Kementerian Perhubungan dianggap kurang terhadap maskapai penerbangan yang beroperasi di Indonesia.
"Perlunya harus ada pengawasan yang tinggi," ujar Chappy Hakim.
Setelah berkaca dari kasus jatuhnya Lion Air, Chappy Hakim meminta agar Kemenhub memberikan sanksi tegas bagi para maskapai penerbangan yang melakukan pelanggaran dari hal sekecil apapun.
"Ini harus sanksi tegas agar tidak terjadi, untuk tidak terjadinya kecelakaan sekecil pun," tutup Chappy Hakim.
Untuk diketahui, jatuhnya pesawat Lion Air dengan nomor registrasi PK - LQP dengan nomor penerbangan JT 610 jatuh di perairan Karawang Jawa Barat, Senin (29/10/2018).
Adapun sebanyak 189 penumpang di duga meninggal dunia dalam peristiwa nahas tersebut.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
 - 
            
              AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
 - 
            
              Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
 - 
            
              PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
 - 
            
              Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!