Suara.com - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01, Ma'ruf Amin ikut menanggapi rencana reuni massa 212 yang akan digelar pada Minggu 2 Desember 2018. Ia menyambut baik jika aksi tersebut bukanlah gerakan politik. Namun untuk mengingatkan masyarakat ikut berperan dalam membangun bangsa dan negara.
"Kalau dalam arti tidak merupakan semacam gerakan politik yang apa namanya negatif destruktif, saya kira sebenarnya bagus-bagus saja untuk mengingatkan bahwa dia harus ikut berperan dalam membangun bangsa dan negara," ujar Ma'ruf Amin di kediamannya di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Selasa (13/11/2018).
Ketua MUI itu meminta aksi tersebut tidak dijadikan gerakan politik untuk merobohkan rezim pemerintahan atau menganggu pemerintahan. Ia juga mengaku tak masalah jika aksi tersebut dijadikan ajang silaturahim.
"Tapi jangan kemudian menjadi gerakan politik tertentu untuk apa namanya merobohkan gitu loh rezim, untuk mengganggu pemerintahan yang ada. Saya kira, asal tidak dalam arti seperti itu. Itu silaturahmi biasa saja saya kira bagus saja," kata dia.
Ketika ditanya apakah dirinya akan hadir jika diundang di acara reuni 212 itu? Ma'ruf Amin menjawab diplomatis.
"Lihat apa untuk apa. Untuk apa reuni itu untuk apa. Urusannya 212 sudah selesai kalau hanya urusan kekeluargaan silaturahim, tapi kalau ada agenda politik tidak perlu," tandasnya.
Berita Terkait
-
Dituntut Minta Maaf Oleh Forum Tunanetra, Ini Jawaban Ma'ruf Amin
-
Dua Rival Pilgub Jatim 2018 Dukung Jokowi - Maruf Amin
-
Ma'ruf: Jokowi Santri Situbondo, Salatnya Luar Biasa
-
Pengusaha di Depan Ma'ruf Amin: Kyai Dosa Jika Tak Pilih Kyai
-
Fadli Zon soal Buta dan Budek Ma'ruf Amin: Jangan Singgung Fisik
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu