Suara.com - Baiq Nuril Maknun (36), korban pelecehan seksual yang justru divonis penjara 6 bulan serta denda Rp 500 juta, berencana mengirim surat kepada Presiden Jokow Widodo alias Jokowi demi meminta keadilan atas kasus yang menjeratnya.
"Saya memang rencana begitu (kirim surat ke Jokowi). Mudah-mudahan saja saya didengar. Saya minta keadilan kepada beliau," kata Baiq Nuril saat dijumpai TIMES Indonesia—jaringan Suara.com, Jumat (16/11/2018).
Baiq Nuril lantas menunjukkan surat tulis tangan yang dibuatnya untuk dikirimkan kepada Presiden Jokowi.
Untuk diketahui, kasus Baiq Nuril yang viral ini bermula saat ia masih menjadi guru honorer di SMA Negeri 7 Mataram NTB.
Kala itu, kepala sekolah bernama Muslim menelepon dirinya. Dalam percakapan tersebut, Muslim menggoda Baiq Nuril dengan menceritakan cerita perbuatan cabul dirinya terhadap perempuan lain.
Baiq Nuril yang merasa dilecehkan merekam percakapan via telepon tersebut di ponselnya. Belakangan, ponsel Baiq Nuril dipinjam seseorang dan tersebarlah rekaman tersebut.
Karena malu, Muslim melaporkan Baiq Nuril ke aparat kepolisian karena dianggap menyebarkan rekaman percakapan tersebut.
Muslim sendiri, setelah kasus itu mencuat, justru mendapat promosi menjadi pejabat di dinas pendidikan setempat.
Awalnya, Baiq Nuril divonis bebas oleh PN Mataram. Akan tetapi oleh Mahkamah Agung, ia divonis bersalah dan dijerat hukuman 6 bulan penjara serta denda Rp 500 juta atas dasar pelanggaran UU ITE (Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik).
Baca Juga: Cirebon Power Jadi Pelopor Teknologi Batubara Ramah Lingkungan
Tidak hanya Baiq Nuril yang meminta keadilan, anaknya yang bernama Lalu Muhammad Rafli Saputra (7) juga ikut mengirim surat kepada Presiden Jokowi, agar sang ibu bisa terbebas dari kasus yang menjeratnya.
Berita ini kali pertama diterbitkan TimesIndonesia.co.id dengan judul “Siap Kirim Surat ke Presiden Jokowi, Baiq Nuril: Saya Minta Keadilan”
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah