Suara.com - Tampaknya banyak masyarakat yang kecewa dengan kebijakan ekonomi di masa pemerintahan Joko Wiodo. Dari hasil survei yang dirilis lembaga survei Median, sebanyak 48,9 persen masyarakat kecewa terhadap kebijakan ekonomi Jokowi.
Meski demikian, hal ini tidak membuat masyarakat dengan serta merta mengalihkan pilihanya kepada Prabowo Subianto.
Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun menyampaikan, kebanyakan masyarakat menilai Prabowo belum bisa mengatasi masalah ekonomi di Indonesia.
"Masyarakat belum bisa melihat Prabowo sebagai sosok yang bisa mengatasi permasahan ekonomi di masyarakat," kata Rico Marbun di Bumbu Desa, Jakarta Pusat, Selasa (27/11/2018).
Dari hasil survei, kata dia, banyak faktor yang membuat masyarakat lebih memilih Joko Widodo ketimbang Prabowo.
"Banyak pertimbangan masyarakat tidak memilih Prabowo. Di antaranya karena keras, ambisius dan kinerja belum terbukti," jelasnya.
Tercatat dalam survei Median, hanya sebesar 35.5 persen masyarakat yang memilih Prabowo.
"Banyak juga yang memilih Prabowo karena dianggap tegas, gagah, mampu memimpin, berwibawa dan cerdas," pungkasnya.
Dari hasil survei ini, masih banyak pekerjaa rumah yang harus dilakukan kedua tim pemenangan untuk mendongkrak suara antara Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019 mendatang.
Baca Juga: Tips Chef Vindex Tengker Agar Roti Mengembang Sempurna
"Jadi PR (pekerjaan rumah) Jokowi adalah suaranya harusnya bisa lebih baik dari ini. Dan ini adalah evaluasi Prabowo juga, ini sudah tiga kali dia ikut pilpres, jadi ini evaluasi dari belah pihak," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025