Suara.com - Tim SAR gabungan menerjunkan anjing pelacak dalam proses pencarian korban longsor di Kampung Garehong, Desa Sukaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Selain alat berat, pencarian hari ke dua ini dibantu anjing pelacak, bantuan dari Polda Jawa Barat," kata Komandan Korem (Danrem) 061/Suryakencana, Kolonel Inf Mohammad Hasan, Rabu (2/1/2019).
Menurut Hasan, ada 702 personel gabungan yang dilibatkan pada hari kedua pencarian dan penyelamatan korban longsor. Mereka akan fokus mencari korban hilang di kaki Gunung Surandil.
"Mereka menjadi korban setelah irigasi Cilimus yang berada di kaki gunung ambrol dan menerjang 30 rumah yang berada di bawah tebingan atau hanya berjarak 500 meter dari irigasi," ujar dia.
Pihaknya pun berharap cuaca di sekitar lokasi longsor tidak turun hujan. Sehingga tim SAR gabungan dapat segera menemukan para korban yang masih hilang.
"Saya berharap semoga cuaca mendukung sehingga proses pencarian bisa lebih dipercepat dan korban yang hilang dapat segera ditemukan," imbuh Hasan.
Siapkan 4 Posko Khusus
Sementara itu, Tim SAR gabungan juga telah mendirikan empat posko pascalongsor di Kampung Gaherong, Desa Sinaresmi, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Kami Kepolisian dibantu TNI mendirikan empat posko untuk para korban dan petugas," kata Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryoto, saat meninjau lokasi longsor, Rabu (2/1/2019).
Baca Juga: Limbah Warga Jadi Penyebab Munculnya Busa Tebal di Kali Item
Agung menjelaskan, keempat posko tersebut yaitu posko pengaduan orang hilang, posko penitipan barang korban, posko kesehatan dan posko DVI Polri.
Sementara itu, berdasarkan data yang diterimanya hingga kini terdapat 13 korban dinyatakan meninggal dunia dan 21 orang belum ditemukan.
"Saya sampaikan ada 32 kepala keluarga dengan 101 jiwa yang tinggal di lokasi longsor. 64 orang selamat, 3 orang luka-luka sudah dibawa ke RS Pelabuhan Ratu dan yang dinyatakan meninggal dunia ada 13 orang. Jadi yang belum ditemukan ada 21 orang," Agung menjelaskan.
Pihaknya berharap agar kondisi cuaca di sekitar lokasi longsor tidak turun hujan agar mempercepat tim SAR gabungan menemukan korban hilang.
"Seperti rekan-rekan tahu, cuaca di sini sebentar gerimis, sebentar terang. Itu ada korelasinya terhadap penggunaan alat berat. Dan medan di lokasi yang sulit menghambat pencarian korban," imbuh dia.
Kontributor : Rambiga
Berita Terkait
-
Lumpur Capai Tiga Meter, Tim SAR Kesulitan Cari Korban Longsor Sukabumi
-
2 Perempuan Tertimbun Longsor TPSA Cilowong Belum Ditemukan
-
Tim SAR Evakuasi 15 Jenazah Korban Longsor Cisolok Sukabumi
-
Longsor Sukabumi Tak Berdampak ke Penyaluran BBM dan LPG Pertamina
-
20 Orang Dikabarkan Masih Tertimbun Longsor di Sukabumi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra