Suara.com - Kubu Capres – Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno mengkritik rezim Jokowi yang menyebut gerakan separatis di Papua sebagai kelompok kriminal bersenjata.
Wakil Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Yahdil Abdi Harahap, justru mengatakan gerakan Papua Merdeka sebagai teroris.
Ia berpendapat, pemerintah selama ini kerap menstigma sejumlah kelompok sebagai organisasi teroris. Namun, hal tersebut tak diberlakukan kepada gerakan Papua Merdeka yang menurutnya sebagai teroris.
"Tidak bisa stigma itu ditempel terus menerus kepada sejumlah kelompok, tapi di lain sisi ada perbuatan terorisme yang tidak pernah distigma sebagai gerakan teroris," kata Yahdil dalam diskusi bertajuk 'Kalau Bersih Kenapa Risih' di Prabowo - Sandiaga Media Center, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Selasa (8/1/2018).
Yahdil menegaskan, kelompok teroris tersebut sudha meresahkan masyarakat Papua. Ia mengklaim, kelompok itu melakukan kekerasan, penculikan, hingga pembunuhan.
Karenanya, Yahdil mengakui merasa heran pemerintah masih menilai kelompok tersebut sebagai kelompok kriminal bersenjata, bukan teroris.
"Tidak bisa lagi disematkan predikat KKB, kelompok, kriminal, bersenjata. Kalau KKB, begal juga KKB. Dia kriminal dan juga bersenjata pakai balok, parang, pisau. Jadi sama dong levelnya," ujarnya.
Dirinya meminta kepada pemerintah untuk mengubah sebutan bagi para pelaku-pelaku teroris itu dari KKB menjadi pelaku teror.
Baca Juga: Bos Bhinneka Minta Konsumen Tak Tergoda Promosi e-Commerce
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting