Suara.com - Elektabilitas pasangan Capres - Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno kalah dari pasangan Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Hasil survei yang dirilis Indikator Politik Indonesia menunjukan selisih 20 persen.
Melihat hal ini, Badan Pemenangan Nasional (BPN) langsung bersikap cepat untuk mengerahkan kekuatan. Wakil Ketua BPN Prabowo - Sandiaga, Mardani Ali Sera mengatakan, pihaknya akan melipat-gandakan kekuatan di sisa waktu tiga bulan jelang Pilpres yang akan berlansung 17 April mendatang.
"Tidak ada cara lain kecuali menyapa, dan Sandi dalam tiga bulan ini sudah 1.000 titik, dan akan melipat gandakannya pada sampai 17 April. Prabowo juga sekarang mulai speed up (menaikan kecepatan)," kata Mardani di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2019).
Caleg DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta 1 itu menjelaskan, target BPN saat ini adalah menjaring suara dari masyarakat yang masih abu-abu atau belum menentukan pilihan.
Cara lain yang akan dilakukan BPN untuk menarik suara masyarakat adalah, menyiapkan Prabowo - Sandiaga dalam debat capres-cawapres yang akan digelar pada 17 Januari 2019 di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan.
"Kalau kami tampil baik dan pastikan bisa reach out sebanyak mungkin di dalam debat. nanti biarkan masyarakat pemilih yang memutuskan dan menilai. yang penting prabowo sandi do the best. paparkan cintanya yang besar kepada masyarakat," jelas Mardani.
Survei terbaru Indikator Politik Indonesia pada Selasa (8/1/2019) atau sembilan hari jelang debat capres menunjukkan elektabilitas pasangan Jokowi - Maruf Amin unggul dengan raihan suara 54,9 persen, pasangan Prabowo - Sandiaga meraih suara 34,8 persen. Dengan 1,1 persen golput dan 9,2 persen tidak menjawab.
Berita Terkait
-
Prabowo Diserang Isu Penculikan Aktivis, Mardani: Hoaks yang Miskin Konten
-
Terkait Hoaks, Kubu Jokowi Merasa Unggul 5 - 0 dari Prabowo - Sandiaga
-
Rapor Jokowi Merah, Kubu Prabowo: Petahana Bakal Gelagapan Jelang Debat
-
Bantah Kubu Jokowi, Jubir BPN: Prabowo Berani Debat Pakai Tiga Bahasa
-
Sebut Sudah Kampanye di 1.000 Titik, Sandiaga Catat Kunjungi 102 Pesantren
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor