Suara.com - Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyampaikan alasan partainya memberikan dukungan politik kepada pasangan capres nomor urut 01 Jokowi-Maruf Amin agar mudah kembali masuk ke DPR. Sebab, menurutnya, PBB kini memiliki target menduduki 4 persen kursi di parlemen.
"Kami ingin lolos 4 persen dan masuk kembali ke DPR. Dan yang paling mungkin dan paling bisa bernegosiasi memang dengan paslon nomor 01 oleh karena itu kami mengambil langkah bekerjasama dengan paslon nomor 01," kata Yusril saat ditemui di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Minggu (27/1/2019).
Yusril menjelaskan, saat ini ia pun sudah resmi menjabat sebagai kuasa hukum Jokowi-Maruf di Pilpres 2019. Hal itu pun semakin memudahkan langkah PBB agar bisa melenggang masuk ke Senayan.
Saat ditanya perihal ajakan pasangan capres nomor urut 02 Prabowo-Sandi untuk merapat ke kubunya, Yusril ogah berkomentar. Ia tidak ingin mengungkit hal yang sudah berlalu dan saat ini Yusril bersama partai yang dipimpinnya ingin fokus memberikan dukungan terhadap Jokowi-Maruf.
"Yang lama kita bahas tidak ada titik temunya jadi jangan dibahas lagi. Sudah diputuskan kita dukung paslon nomor 1, kalau saya jawab nanti saya dikira nyerang lagi," pungkas Yusril.
Untuk informasi, sesuai hasil rapat pleno DPP PBB yang digelar pada 19 Januari 2019, PBB telah sepakat untuk memberikan dukungan politik terhadap pasangan capres nomor urut 01 Jokowi-Maruf. Meski demikian, PBB menghormati keputusan para kader yang memiliki pilihan lain.
Berita Terkait
-
Yusril: Kami Putuskan Beri Dukungan Politik ke Jokowi-Maruf
-
Sandiaga Endus Ada Perpecahan di Elite dan Akar Rumput PBB
-
Adik Prabowo Yakin Sikap Politik Yusril Tak Dituruti Kader PBB
-
Dikeroyok Saat Hendak Salat, Kader PBB Curigai Pelakunya Suruhan Yusril
-
Adik Ahok: Presiden Kaya Jokowi, Mau Jalan ke Kampung-kampung
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO