Suara.com - Meski ditentang puluhan ribu warganya, Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika ngotot akan mencalonkan diri untuk masa jabatan kelima sekaligus meminta pemilihan umum lebih awal jika dirinya terpilih kembali pada April.
Manajer tim kampanyenya, Abdelghani Zaalane, mengumumkan bahwa jika Bouteflika memenangkan pemilihan presiden 18 April, maka pemilihan umum lebih awal akan digelar.
"Setelah pemilihan presiden, saya akan segera mendesak konferensi nasional untuk membahas dan mengadopsi reformasi politik, ekonomi, dan sosial untuk membentuk dasar dari sistem reformasi baru Aljazair," kata Bouteflika dalam suratnya yang disampaikan oleh Zaalane seperti dikutip dari Kantor Berita Anadolu, Selasa (5/3/2019).
Bouteflika menekankan bahwa pemilu lebih awal akan diadakan sesuai dengan agenda yang diadopsi oleh konferensi nasional.
“Saya tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan awal. Pemilu ini nantinya akan memastikan bahwa pemimpin-pemimpin yang terpilih selanjutnya berkompetisi dalam lingkungan yang layak dan bebas," kata dia lagi.
Mengenai aksi protes di seluruh negeri atas pencalonannya, Bouteflika menjelaskan bahwa dia mendengarkan seruan tulus para demonstran, khususnya ribuan pemuda yang bertanya kepadanya tentang masa depan negara.
"Para pemuda mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap ketidakpastian yang mereka hadapi. Saya memiliki kewajiban dan keinginan untuk menenangkan hati dan memantik semangat rekan-rekan saya," tambah Bouteflika.
Bulan lalu, Front Pembebasan Nasional yang berkuasa menunjuk Bouteflika yang berumur 81 tahun dan memerintah Aljazair sejak 1999, untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan kelima.
Ditentang oposisi
Baca Juga: 334 Sekolah di Idlib Diliburkan karena Serangan Rezim Assad
Para pemimpin oposisi telah berulang kali mendesak Presiden Bouteflika untuk tak mencalonkan diri kembali.
Partai Islam terbesar di Aljazair, Movement of Society for Peace, pada Minggu mengancam akan menarik diri dari pemilihan presiden bulan depan jika Bouteflika bersikeras dengan keputusannya.
Dalam pertemuan partainya, pemimpin Front Pembebasan Nasional, Ali Benflis juga mengumumkan pengunduran dirinya dari pemilihan presiden yang "kondisinya tak memungkinkan" untuk dirinya berpartisipasi.
Selain itu, Ghani Mahdi, seorang kandidat independen, menarik diri dari pemilihan presiden karena "alasan birokrasi".
Sementara itu, harian Swiss La Tribune de Geneve memperkirakan bahwa Bouteflika, yang tengah menjalani perawatan medis di Swiss, tidak akan pulang ke negaranya dalam waktu dekat.
Harian itu mengungkapkan pesawat yang mengangkut presiden Aljazair ke Swiss pekan lalu telah kembali ke Aljazair di hari yang sama.
Tag
Berita Terkait
-
20 Tahun Berkuasa, Ribuan Warga Tuntut Presiden Aljazair Mundur
-
Puluhan Ribu Warga Aljazair Turun ke Jalan Tentang Presiden Bouteflika
-
20 Tahun Berkuasa, Presiden Aljazair Didemo Puluhan Ribu Mahasiswa
-
Ketua DPR : Sistem Pemilu di Indonesia Harusnya Pakai e-Voting
-
Candaan Jokowi, Pembangunan Infrastruktur Disiapkan untuk Pemilu
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO