Suara.com - Ketua Umum OK OCE, Faransyah Agung Jaya menilai, pernyataan Hasto Kristiyanto yang merupakan Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Maruf Amin keliru karena menggunakan data lama saat menyebut OK OCE program gagal.
Faransyah mengatakan, Hasto mengutip pernyataannya sekitar bulan November tahun lalu yang menyebut OK OCE menargetkan 40.000 unit usaha namun yang diaplikasikan hanya 150 unit.
"Itu permodalan tahun lalu, itu pernyataan saya bulan November atau Oktober ya," kata Faransyah saat dihubungi Suara.com, Senin (18/3/2019).
Dia menjelaskan, pada saat itu proses pengajuan modal untuk wirausaha yang mengikuti program OK OCE diajukan kepada Bank DKI selaku mitra BUMD DKI Jakarta dengan syarat izin usaha yang jelas, sementara Peraturan Gubernur baru keluar di pertengahan tahun sehingga unit usaha yang diberi modal masih sedikit.
"Waktu itu izin usahanya itu Pergub UMK, itu baru keluar kalau enggak salah di bulan Juni Juli deh saya lupa, nah jadinya baru mendaftar ke Bank DKI nya bulan puasa itu, makanya yang diberikan permodalan memang tidak begitu tinggi waktu itu," jelasnya.
Faran yang kini digandeng Sandiaga untuk membawa OK OCE ke tingkat nasional menambahkan, program OK OCE tidak berfokus pada permodalan tetapi lebih ke membantu perizinan bagi UMKM.
"Target kita bukan di permodalan, targetnya kita di P4 itu, perizinan, bahwa yang sudah memiliki izin usaha dianggap sudah layak disebut pengusaha," tutupnya.
Sebelumnya, saat debat ketiga Cawapres di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/3/2019), Sandiaga Uno mengemukakan tentang kekuatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai solusi, karena serapan lapangan kerja dari UMKM mencapai 99,9 persen dari total 5,5 juta UMKM.
"Jika kita berpihak pada UMKM, 67 persen PDB disumbang dari UMKM. Karena itu kami tawarkan OKE OCE dengan melakukan pelatihan, pendampingan hingga akses permodalan," kata Sandiaga.
Baca Juga: Sekjen PDIP Hasto: OK OCE Program Gagal di Jakarta
Seusai debat, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut OK OCE program gagal di Jakarta. Menurutnya, program OKE OCE yang menargetkan 40.000 unit usaha hanya diaplikasikan 150 unit.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal
-
Program MBG Bikin Ibu di Lumajang Kantongi Ratusan Ribu, Ekonomi Lokal Melesat
-
Babak Penentuan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Gelar Perkara Khusus Senin Depan
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid