Suara.com - Kubu Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, mengakui tak ambil pusing soal hasil survei Charta Politika yang menyatakan elektabilitas rival mereka, Jokowi – Maruf Amin unggul hingga 18,2 persen.
Wakil Ketua Dewan Penasehat BPN Prabowo – Sandiaga, Hidayat Nur Wahid, mengatakan hasil survei sangat beragam. Karenanya, ia tak lantas memercayai hasil survei Charta Politika.
Apalagi, kata dia, hasil survei itu merupakan penggambaran jika Pilpres 2019 digelar pada saat ini.
"Pileg dan Pilpres baru akan terjadi tanggal 17 April yang akan mendatang. Menuju 17 April masih banyak peristiwa yang akan terjadi," ujar Hidayat di Gedung DPR RI, Senin (25/3/2019).
Di antara hasil survei, Hidayat memilih memercayai hasil jajak pendapat yang digelar BPN sendiri, yang hasilnya berbanding terbalik dengan Charta Politika.
"Intinya (survei Charta Politika) Prabowo kalah, Jokowi menang. Kalau di BPN kan enggak, Prabowo menang dan Jokowi tidak menang," ujar Hidayat.
Untuk diketahui, Charta Politika menerbitkan hasil survei elektabilitas peserta Pilpres 2019. Hasilnya, elektabilitas pasangan Jokowi – Maruf uggul 18,2 persen dari Prabowo – Sandiaga.
Prediksi Charta Politika, jika pemilu digelar saat ini, Jokowi – Maruf memeroleh suara sebanyak 53,6 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi meraih 35,4 persen.
Dari data Charta Politika disebutkan, sebanyak 11 persen dari jumlah responden menyatakan tidak tahu atau tidak mau menjawab.
Baca Juga: Duel Ponsel Murah, Redmi Note 7 vs Realme 3
"Jadi kalau dari data kami, kalau pemilu diadakan hari ini, Jokowi - Maruf mendapat suara 53,6 persen dan Prabowo - Sandi 35,4 persen," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Suyudi-Dedi Prasetyo Calon Kuat, Seabrek 'Dosa' Era Kapolri Listyo Mesti Ditanggung Penerusnya!
-
Tiga Mahasiswa Dinyatakan Hilang, Polda Metro Jaya Buka Posko Pengaduan
-
Isu Listyo Sigit Diganti, ISESS Warning Keras: Jangan Pilih Kapolri dengan Masa Jabatan Panjang
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya
-
Marak Pencurian Kabel Traffic Light di Jakarta, Pramono Ogah Penjarakan Pelaku: Humanisme Penting!
-
Gigit Jari! Bansos Disetop Imbas Ribuan Warga Serang Banten 'Dibudaki' Judol, Termasuk Belasan ASN
-
Cegah Siswa Keracunan, BGN Ajari Penjamah di Mimika soal MBG: Diiming-imingi Sertifikat Hygiene!
-
Isu Pergantian Kapolri, Pengamat Sebut Rekam Jejak Hingga Sensitivitas Sosial Jadi Parameter
-
Pengamat Sebut Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Punya Tantangan untuk Reformasi Polri
-
Duit 'Panas' Korupsi Haji, A'wan PBNU Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka: Jangan Bikin Resah NU!