Suara.com - Dewan Keamanan PBB pada Rabu (27/3/2019) menolak keputusan Washington yang mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan di Suriah.
Menyusul keputusan Presiden AS Donald Trump yang secara sepihak mengakui klaim Israel atas wilayah tersebut, Suriah pun menyerukan pertemuan darurat.
Semua anggota DK - kecuali AS - mengecam keras keputusan itu dan memperingatkan bahwa langkah tersebut akan membahayakan stabilitas regional.
"Setiap keputusan sepihak yang menyimpang dari resolusi dewan akan menemui kegagalan," tegas Presiden Dewan Keamanan Anne Gueguen, yang mewakili Prancis, seperti dilansir dari kantor berita Anadolu, Kamis (28/3/2019).
Prancis memegang kursi kepresidenan dewan untuk bulan Maret.
Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah selama Perang Enam Hari 1967, sebelum akhirnya menduduki sekitar dua pertiga wilayah Golan.
Pada 1981, Israel secara resmi menganeksasi wilayah itu, yang kemudian ditentang dengan suara bulat oleh Dewan Keamanan PBB.
Dalam rapat darurat itu, AS bersikukuh bahwa dengan mengakui klaim Israel, maka akan tercipta stabilitas di kawasan dan Israel.
Di sisi lain, Rusia, sekutu utama internasional Suriah, memperingatkan bahwa langkah itu "tidak hanya memperburuk situasi di Suriah" tetapi "juga menghambat normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab".
Baca Juga: Terjaring OTT KPK, Golkar Kirim Doa untuk Bowo Sidik Pangarso
"Keputusan sepihak AS, untuk alasan apa pun, tidak mengubah keputusan hukum internasional," kata Wakil Duta Besar Rusia Vladimir Safronkov.
Sementara itu, Bashar Jaafari, duta besar Suriah untuk PBB, mengecam keras tindakan AS yang menurutnya cenderung abai dan memutarbalikkan kebijakan internasional.
"Golan adalah milik kita dan akan dikembalikan kepada kita. Anda telah mempermalukan negara Anda sendiri," tandas dia.
Berita Terkait
-
Trump Tandatangani Dekrit Pengakuan Kedaulatan Israel Atas Golan
-
Soal Masa Depan Kendaraan Otonom, Ini Reaksi Donald Trump
-
Ini Rahasia Melania Trump Masih Langsing Jelang Usia ke-50
-
Gelagatnya Aneh, Melania Trump Diyakini Punya Kembaran Jadi-jadian
-
Reaksi Donald Trump Dengar Korea Utara Bangun Kembali Situs Rudalnya
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina