Suara.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menegaskan peserta Pemilu atau caleg yang terbukti melakukan 'serangan fajar' akan didiskualifikasi. Namun, hal itu harus dibuktikan terlebih dahulu.
Hal itu, dikatakan Arief saat menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta, Senin (8/4/2019). Ia mengatakan seluruh peserta pemilu baik capres-cawpres, caleg, serta partai politik jika terbukti melakukan serangan fajar akan didiskualifikasi.
"Sudah ada regulasinya, kalau melakukan money politik juga terbukti bisa sampai diskualifikasi nanti. Tapi harus terbukti dulu. Itu berlaku untuk semua peserta pemilu, bukan hanya capres cawapres," ujar Arief.
Menurut dia, tujuannya datang ke KPK adalah untuk membahas ihwal Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) caleg. Di mana tidak ada pembahasan terkait money politik.
Diskusi terkait money politik itu kerap dilakukan dengan KPK. Hanya saja, kali ini, KPU khusus membahas terkait LHKPN caleg.
"Enggak, secara spesifik, kita enggak mengagendakan membahas (money politik) itu. Tapi diskusi tentang money politik itu selalu kita lakukan setiap saat," ujarnya.
selain Arief turut hadir pula sejumlah komisioner KPU lainnya di gedung KPK. Mereka yang hadir yakni, Pramono Ubaid, Ilham Saputra dan Evi Novida Ginting.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Bakal Patroli, Menkeu Purbaya Siap Tarik Anggaran Kementerian yang Lambat Serap Dana
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru