Suara.com - Putri Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais mengejek Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang hanya mendapatkan perolehan suara rendah. Ejekan dari Hanum Rais itu pun balik mendapat sindiran telak dari PSI.
Awalnya, Hanum Rais melalui akun Twitter miliknya @hanumrais mengomentari tautan berita salah satu media nasional yang menyebut bahwa Ketua Umum PSI Grace Natalie akan menjadi golongan putih (golput) seumur hidup bila PSI bubar, Hanum pun melemparkan ejekan kepada partai yang belum lama berdiri itu.
"Partai Nasakom. Bukan Nasionalis Komunis lho. Tapi Partai Nasib Satu Koma," kata Hanum Rais seperti dikutip Suara.com, Kamis (25/4/2019).
Ejekan dari Hanum Rais itu pun sempat mendapatkan sindiran balik dari Ketua DPP PSI Tsamara Amany. Tak hanya Tsamara Amany saja, admin akun resmi PSI di Twitter @psi_id juga memberikan sindiran telak untuk Hanum Rais.
"Loh, tau dari mana mbak PSI satu koma? Katanya gak percaya quick count?" balas admin @psi_id.
Hanum Rais masuk dalam kubu capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang tak mempercayai hasil quick count lsejumlah lembaga survei lantaran dianggap penuh dengan kecurangan. Kubu Prabowo Subianto mengakui lebih mempercayai hasil real count dari internal koalisi yang menyebut Prabowo-Sandi memperoleh suara 62 persen.
Balasan telak dari admin akun @psi_id pun banyak mendapatkan respon dari warganet. Banyak warganet yang berbalik menyindir Hanum Rais.
"Tahu dari Ratna Sarumpaet dong ahha," ujar @denmasbedj0.
"Kalau anda percaya bahwa @psi_id mendapat suara sebanyak satu koma dari hasil quick count, berarti anda juga harus percaya kalau capres pilihan anda itu kalah dengan selisih 6-9%. Boooommm," kata @farhanachmad_.
Baca Juga: KPK Geledah Rumah Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria
"Kalau orang yang menang mereka percaya 1000% QC... tapi! kalau mereka yang kalah 1% aja mereka tak akan pernah percaya terhadap QC," ungkap @samsulb91513613.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu