Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung telah merampungkan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu 2019 di provinsi tersebut.
Hasilnya, berdasar hasil rekapitulasi tersebut, Pasangan Capres - Cawapres Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi) - Maruf Amin unggul dengan mendapat suara 2.853.585 atau (59,3 persen), sedangkan Pasangan Capres - Cawapres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno memperoleh suara 1.955.699 atau 40,7 persen.
Sementara itu, total surat suara mencapai 4.809.284 dan kertas suara yang tidak sah mencapai 86.311 dari 15 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Lampung.
Paslon nomor urut 01 menang di dua belas kabupaten/kota di Lampung, yakni Mesuji, Lampung Tengah, Lampung Selatan, Pringsewu, Way Kanan, Lampung Barat. Begitu pula, di Kabupaten Pesisir Barat, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Kota Metro, Kabupaten Pesawaran, dan Lampung Timur.
Sedangkan basis paslon presiden-wapres Prabowo-Sandi hanya menang di tiga kabupaten/kota, yakni, Kota Bandarlampung, Kabupaten Tanggamus, dan Lampung Utara.
Pada penghitungan suara yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Novotel Kota Bandarlampung pada Sabtu (11/5) hingga tengah malam tersebut, terjadi beberapa interupsi berupa keberatan dari para saksi, sebelum KPU Lampung mengesahkan hasil rekapitulasi dari kabupaten yang dinilai masih bermasalah, yakni Lampung Timur dan Lampung Selatan.
Saksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dari Lampung Selatan sempat meminta kepada Bawaslu dan KPU Lampung untuk membuka C1 plano sebelum menngesahkan penghitungan suara di kabupaten tersebut.
Begitu pula yang diutarakan oleh saksi dari Partai Hanura dari Lampung Selatan dan Gerindra dari Lampung Timur dan Partai Garuda yang mengklaim ada ketidaksesuaian suara antara data yang mereka miliki dengan pihak penyelenggara.
Ketua KPU Lampung Nanang Terenggono saat diminta keterangan usai rapat pleno, di Bandarlampung, Minggu, mengatakan bahwa semua keberatan saksi harus ditindaklanjuti lewat pleno KPU, namun ketika saksi melakukan interupsi harus terfokus pada penghitungan yang salah atau selisih suara yang signifikan.
Baca Juga: Menang di Bengkulu dan Kalsel, Prabowo Masih Kalah 2,1 Juta Suara
"Contoh seperti saksi terakhir yang kami berikan waktu dalam mencocokkan lagi suaranya dengan membuka C1 plano di 26 TPS di Lampung Timur, namun semua sudah atas persetujuan Bawaslu, tidak tiba-tiba ajukan keberatan lalu minta dibuka, semua harus dikaji terlebih dahulu dalam pleno ini," kata Nanang.
Menurutnya, pemilu tahun ini adalah bentuk pembelajaran bagi semua pihak agar agenda lima tahunan berikutnya tidak terjadi lagi hal seperti ini, berupa sanggahan atau pun keberatan harus membuka C1 plano dari TPS karena akan memakan waktu yang lama.
Karena itu, menurutnya lagi, agar tidak terjadi hal seperti ini, semua pihak yang terlibat dalam pemilu harus dapat berkoordinasi lagi dengan baik, agar masalah-masalah seperti ini sudah selesai pada tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) atau kabupaten/kota.
"Seharusnya masalah-masalah seperti itu sudah selesai pada tahap di bawah, tapi tidak apa-apa semua juga dalam proses pembelajaran," kata dia lagi.
Nanang mengatakan bahwa secara keseluruhan rapat pleno penghitungan suara hasil Pemilu 2019 di Provinsi Lampung berjalan lancar dan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
"Nanti setelah dirapikan, sehari atau dua hari kotak suara hasil pleno ini akan diberangkatkan ke KPU RI di Jakarta dengan pengawalan dari TNI/Polri," katanya pula.
Berita Terkait
-
Unggul di Bengkulu dan Kalsel, Prabowo Masih Tertinggal 2,1 Juta Suara
-
Unggul 2.511 Suara di Bengkulu, Prabowo Berhasil Jungkalkan Jokowi
-
Rapat Pleno KPU Jawa Barat Molor Tunggu Penghitungan Kabupaten Bekasi
-
Pasangan Jokowi - Maruf Kalah Tipis Dari Prabowo - Sandi di Bengkulu
-
Jokowi Menang di 5 Provinsi, Prabowo Tertinggal 2,8 Juta Suara
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf