Suara.com - Ani Yudhoyono, istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, memiliki kenangan cukup menggelikan selama menjadi ibu negara dan tinggal di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Sebagai seorang Ibu Negara, Ani Yudhoyono dituntut untuk selalu tampil rapi, termasuk saat sahur.
Melalui buku yang ditulis oleh Ani Yudhoyono sendiri berjudul 10 Tahun Perjalanan Hati, Ani Yudhoyono menceritakan momen menggelikan saat kali pertama tinggal di Istana Merdeka.
Setelah dilantik pada 20 Oktober 2004, SBY dan Ani Yudhoyono langsung menempati Istana Merdeka, saat itu bertepatan dengan Bulan Ramadan.
Berbagai aturan yang ada di Istana membuat Ani Yudhoyono harus dalam keadaan selalu rapi dan siap, termasuk saat hendak sahur.
Untuk makan sahur saja Ani Yudhoyono harus berdandan dan mengenakan pakaian rapih.
"Unik sekali kondisinya. Sambil terkantuk-kantuk, saya mencuci muka. Lalu berdandan secukupnya saja dan mengenakan baju rapih komplet dengan selop. Kami pun keluar dari ruang tidur," kata Ani Yudhoyono seperti dikutip Suara.com dari buku karyanya, Senin (3/6/2019).
Kebiasaan tersebut dirasakan begitu menggelikan oleh Ani Yudhoyono. Sebab, biasanya bila tinggal di kediamannya di Cikeas, Ani Yudhoyono hanya gosok gigi dan membasuh wajah sebelum sahur. Bahkan, makan masih mengenakan daster, namun justru kini sebaliknya.
Untuk bisa makan sahur, SBY dan Ani Yudhoyono harus berjalan cukup jauh dari ruang tidur menuju ruang makan.
Baca Juga: Cipika-cipiki dengan SBY, Prabowo Melayat Ani Yudhoyono di Cikeas
Ruang makan terletak di dekat dapur sisi barat istana, melewati sebuah ruang resepsi yang sangat besar, berseberangan dengan area ruang tidur yang ada di sisi timur.
Suasana tegang terasa ketika prosesi santap sahur dimulai. Tidak ada suara apa pun selain denting sendok dan garpu beradu menyentuh piring membuat suasana makan jauh dari kata hangat.
"Kami sahur dalam situasi agak tegang, sangat resmi. Tegang. Senyap. Kaku. Jauh dari gambaran orang sahur dalam suasana hangat," ungkap Ani Yudhoyono.
Usai makan, SBY dan Ani Yudhoyono kembali ke ruang tidur dengan langkah tegap, berwibawa, dan melemparkan senyum hangat kepada para staf Rumga.
Ritual tersebut yang terus dilakukan oleh Ani Yudhoyono selama 10 tahun mendampingi SBY menjadi presiden.
"Tampil rapi adalah harga mati di istana. Dan ibu negara harus menjadi contoh baik. Walau pukul tiga pagi! Dalam hati, saya tertawa geli campur getir," pungkas Ani Yudhoyono.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Episode Final Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas, Ajang Pembuktian Kehebatan UMKM Lokal
 - 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
 - 
            
              AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
 - 
            
              Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
 - 
            
              PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah