Suara.com - Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo menyalahkan Iran atas serangan hari Kamis terhadap dua kapal minyak di Teluk Oman, di lepas pantai Iran.
Salah satu tanker itu terbakar dan asap tebal dan hitam yang membubung tampak oleh satelit di antariksa.
Pompeo mengatakan, AS menuduh Iran berada di balik serangan itu berdasarkan pada data intelijen, senjata yang digunakan dan apa yang dia sebut "tingkat keahlian" yang diperlukan untuk melakukan operasi seperti itu.
Ia mencatat Iran berada di balik serangan serupa lainnya baru-baru ini terhadap kapal kargo dan bahwa tidak ada kelompok proksi di wilayah itu yang memiliki sumber daya dan kemampuan menyerang tanker dengan "tingkat kecanggihan yang tinggi" seperti itu, demikian seperti dilansir dari VOA, Jumat (14/6/2019).
Salah satu tanker yang diserang itu milik Norwegia dan tanker lainnya milik perusahaan Jepang.
Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan, serangan terbaru itu "sangat mencurigakan" karena Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ada di Teheran bertemu Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khameini. Pembicaraan mereka berfokus pada cara-cara meredakan ketegangan antara Amerika dan Iran.
Tetapi Pompeo mengatakan pemerintah Iran "menghina" Jepang dengan menyerang salah satu tankernya saat Abe berada di negara itu.
Seorang pejabat pertahanan Amerika, yang berbicara kepada VOA tanpa mau disebut namanya, mengatakan militer memiliki "banyak indikasi" bahwa Iran menyerang kedua kapal itu.
Pejabat itu tidak mau merinci bukti-bukti itu. Ini adalah yang terbaru dari banyak serangan di kawasan itu yang dituduhkan Amerika kepada Iran tetapi tidak mendeklasifikasi bukti yang memberatkan.
Baca Juga: AS Tuding Iran Jadi Dalang Serangan Kapal Tanker di UEA
Kedua kapal diserang Kamis (13/6) pagi. Para pejabat militer meyakini kapal itu diserang dengan menggunakan ranjau.
Presiden Amerika Donald Trump dalam cuitannya menulis, meski ia menghargai upaya Perdana Menteri Abe dalam meredakan ketegangan dengan Iran "terlalu dini bahkan untuk berpikir tentang kesepakatan. Mereka tidak siap, dan kami pun tidak!" tulis Trump.
Berita Terkait
-
Pertamina dan PT Soechi Didesak Bertanggungjawab Kasus Kapal Tanker Bocor
-
Kapal Tanker Pengangkut CPO Hilang Misterius di Perairan Ujung Karawang
-
Kapal Tanker Aventador Meledak di Perairan Batam, 5 ABK Dievakuasi
-
BULL Cari Dana Rp 351 Miliar dari Rights Issue
-
Tahun 2018, Pertamina akan Beli Tujuh Kapal Tanker Baru
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru