Suara.com - Setelah kepergok pelesiran, penahanan terpidana kasus korupsi e-KTP, Setya Novanto atau Setnov telah dipindahkan ke Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kadiv Advokasi Dan Bantuan Hukum DPP Demokrasi, Ferdinand Hutahaean mendukung kalau Setya akhirnya dipindahkan dari Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Kota Bandung.
Meskipun sudah diputuskan untuk menjalani hukuman di balik penjara, eks Ketua DPR RI ini tidak berhenti melakukan sensasi. Setelah ketahuan tengah makan di sebuah restoran masakan padang, kini Setya tertangkap tengah pelesiran di Padalarang, Bandung.
"Saya mendukung keputusan ini," kata Ferdinand melalui akun Twitternya @Ferdinand_Haean2 pada Selasa (17/6/2019).
Mengingat aksi pelesiran Novanto tidak terjadi dalam satu kali, Ferdinand tak menampik kalau sosok pejabat seperti Novanto bisa pelesiran kapanpun meski telah berstatus sebagai tahanan.
Hal itu disampaikan Ferdinand lantaran menilai kalau pejabat yang berwenang masih sama sehingga Setya masih bisa keluyuran keluar meski di dalam penjara.
"Bisalah, pejabatnya masih sama," tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Barat Liberti Sitinjak membeberkan kronologi aksi pelesiran Setya Novanto dari Lapas Sukamiskin denganalasan izin berobat.
Liberti mengatakan, kejadian itu berawal saat dirinya mendapat informasi dari Lapas Sukamiskin bahwa Setya Novanto harus mendapatkan perawatan lanjutan ke rumah sakit pada Selasa 11 Juni 2019. Mendapat laporan tersebut, Liberti pun langsung melakukan pengecekan ke rumah sakit yang ditunjuk untuk memastikan bahwa mantan Ketua DPR RI itu benar sedang menjalani perawatan karena sakit.
Baca Juga: Terciduk Pelesiran, Petugas yang Jaga Setya Novanto Terancam Sanksi Tegas
"Saya langsung sidak di rumah sakit dan benar saat itu saya temukan tiga orang dalam satu kamar. Satu atas nama Setya Novanto sedang ada infus di tangan kanan, satu lagi mengaku istri dan satu lagi mengaku anaknya perempuan juga," kata Liberti, di Rutan Kelas II B Gunung Sindur, Bogor, Sabtu (15/6/2029).
Selang tiga hari kemudian atau tepatnya Jumat 14 Juni 2019, Liberti kembali mendapat kabar dari Lapas Sukamiskin bahwa telah beredar kabar di media sosial Setya Novanto pelesiran di daerah Padalarang, Bandung. Kemudian, ia memerintahkan agar Setya Novanto dan pengawalnya segera diperiksa.
"Hari Jumat kemarin jam 7, saya dapat laporan dari Kalapas bahwa ada berita di media sosial, Setnov (Setya Novanto) pelesiran di salah satu tempat di Padalarang. Saya katakan periksa itu pengawal dan bersamaan juga ditempat berbeda Setnov juga diperiksa," jelasnya.
Kepada Liberti, para pengawal tersebut mengaku Setya Novanto sempat menghilang beberapa jam sesaat setelah pamit hendak mengurus administrasi rumah sakit. Setya Novanto pun baru kembali ke rumah sakit sekitar pukul 17.45 WIB Jumat sore.
"Karena dia masih pakai kursi roda, keyakinan staf kami hanya untuk kepentingan itu. Juga karena barang-barang Setnov masih ada di kamar itu belum check out bener, dia menunggu di pintu kamar di lantai 8. Tapi ditunggu tidak naik juga, lalu dicek ke bawah tidak ada, (Setnov) baru datang lagi sore," bebernya.
Atas dasar itulah, Liberti meyakini Setyo Novanto berpelesiran karena sempat terputusnya pengawalan di rumah sakit. Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk memindahkan Setya Novanto ke Rutan Gunung Sindur, Bogor lantaran menyalahgunakan izin.
Tag
Berita Terkait
-
Banyak yang Dijual dan Dihibahkan, Ini Deretan Kendaraan Setya Novanto
-
Akui Petugas Teledor Kawal Novanto, Kakanwil Kemenkumham Jabar Minta Maaf
-
Jurus Pelesiran Novanto, Pakai Kursi Roda hingga Menghilang saat Berobat
-
Terciduk Pelesiran, Petugas yang Jaga Setya Novanto Terancam Sanksi Tegas
-
5 Drama 'Papa' Setya Novanto, Tiang Listrik hingga Resto Padang
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner
-
Usut Kasus CSR, KPK Panggil Politikus Nasdem Rajiv
-
Johnson Panjaitan Wafat: Advokat HAM Pemberani, Mobil Ditembak, Kantor Digeruduk Nyali Tak Ciut
-
Pemerhati Dorong Penegakan Hukum Humanis Bagi Korban Narkoba: Harus Direhabilitasi, Bukan Dipenjara
-
Geger WNA Israel Punya KTP Cianjur, Bupati Tegaskan 100 Persen Palsu: NIK Tak Terbaca Sistem
-
Dua Tersangka Kasus Suap Bupati Kolaka Timur Dipindahkan ke Kendari, Sidang Siap Dimulai!
-
WNA Israel Punya KTP Cianjur Viral di Medsos, Kok Bisa Lolos? Ini Faktanya
-
Baru Bebas, Dua Residivis Curanmor Nyamar Jadi Driver Ojol dan Beraksi Lagi
-
Geger Ijazah Jokowi, Petinggi Relawan Andi Azwan: Yang Nuding Palsu Itu Teroris!
-
Pemprov DKI Tertibkan Pasar Barito, Pramono: Kami Sangat Humanis, Manusiawi Sekali