Suara.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan telah mengundang sekitar 300 rektor dari berbagai Universitas. Dalam pertemuan itu, ia membahas terkait kondisi mahasiswa yang mulai menganut ideologi lain selain Pancasila.
Ryamizard menuturkan, Pancasila seharusnya bisa dijadikan sebagai alat perekat bangsa. Namun ia menilai hal itu sudah mulai luntur di kalangan mahasiswa.
"Bulan lalu saya memanggil rektor-rektor seluruh Indonesia. Ada 300 lebih. Saya katakan masalah Pancasila. Pancasila itu alat perekat, alat nomor satu bangsa," ujar Ryamizard di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (19/6/2019).
Kemenhan kata Ryamizard, akan mencegah masuknya ideologi selain Pancasila dikalangan mahasiswa. Menurutnya sekarang masih belum terlihat bermasala, namun ia kahawatir jika dibiarkan dampaknya akan terasa di masa depan.
"Sekarang enggak ada masalah. Tapi 20-30 tahun lagi kalau kita biarkan (bisa membahayakan)," kata Ryamizard.
Berdasarkan pengamatan dari Kemenhan, Ryamizard menyebut sebanyak 23,4 persen mahasiswa setuju untuk melakukan jihad atau khilafah. Selain itu disebutnya 23,3 persen siswa SMA juga sepakat dengan perbuatan jihad.
"Karena dalam pengamatan kami, ada 23,4 persen mahasiswa setuju dengan jihad untuk tegaknya negara islam atau khilafah. 23,3 persen pelajar SMA setuju jihad untuk negara islam," tuturnya.
Para pemuda tersebut ketika sudah menganut ideologi selain pancasila disebut Ryamizard akan menjadi berbahaya. Ia menuturkan, perwakilan dari mereka nantinya akan menempati posisi strategis seperti Kapolri, Panglima TNI hingga Presiden.
"Kemarin masih mahasiswa, ke depan dia akan jadi Presiden, akan jadi Panglima TNI, atau Kapolri, dia menganut khilafah, selesai bangsa ini. Karena Pancasila tak ada lagi," pungkas Ryamizard.
Baca Juga: Dikenal Ramah, Mahasiswa S2 Gantung Diri Bikin Syok Penjaga Indekos
Berita Terkait
-
Hadapi Perang Mindset, Menhan Ingin Tanamkan Pancasila ke Seluruh Warga
-
BPK Usul Kemenhan Buat Program Wajib Militer, Menhan: Enggak Mudah Itu
-
Semangat Hari Lahir Pancasila, Indahnya Kirab Lampion di Kota Blitar
-
Jadi Inspektur Upacara Hari Lahir Pancasila, Ini Pidato Jokowi
-
Disaksikan Megawati, Kemendagri MoU dengan BPIP untuk Optimalisi Pancasila
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah